TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Daun indigofera, tanaman yang termasuk dalam keluarga polong-polongan (Fabaceae), dikenal memiliki manfaat yang beragam.
Kaya akan nutrisi seperti protein, serat, vitamin, dan mineral, tanaman ini mampu tumbuh subur bahkan di lahan yang tandus.
Potensi inilah yang mendorong PT PLN (Persero) melalui PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) untuk menginisiasi Program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya.
Program ini melibatkan langsung masyarakat desa dalam menjaga ketahanan energi dengan menanam indigofera dan kaliandra.
Daun indigofera yang kaya nutrisi dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara batangnya digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Upaya ini tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Erik Rizkia Mulyadi, salah satu warga Desa Bojongkapol, menyatakan bahwa program ini telah mengubah lahan tandus di desanya menjadi produktif dan memberikan harapan baru bagi masyarakat.
“Dengan program dari PLN ini, lahan yang dulunya tidak produktif sekarang bisa ditanami indigofera. Daunnya berguna untuk pakan ternak karena kandungan proteinnya yang tinggi, sementara batangnya bisa menjadi bahan baku pengganti batu bara,” ujar Erik, Kamis (26/9/2024).
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan pengembangan tanaman indigofera di desanya telah membuka peluang usaha baru bagi warga.
“Ini adalah langkah awal yang sangat baik. Kami berharap, program dari PLN ini bisa terus berlanjut dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebelumnya, lahan-lahan di sini tidak produktif, tetapi sekarang berkat program ini, lahan tersebut menjadi lebih bermanfaat,” tuturnya.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain yang memiliki lahan kritis agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Program ini tidak hanya membantu dalam penyediaan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, tetapi juga mendukung pertanian terpadu yang memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat.
Editor : Asep Juhariyono