get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabupaten Ciamis Raih Anugerah Kawistara 2024, Wujud Komitmen Pelestarian Bahasa dan Sastra Daerah

Riak Ramadhan, Gairah Ngabuburit di Alun-Alun Ciamis Kembali Bergelora

Sabtu, 06 April 2024 | 21:10 WIB
header img
Riak Ramadhan, Gairah Ngabuburit di Alun-Alun Ciamis Kembali Bergelora. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Andri M Dani

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id- Ada dua elemen yang menjadi simbol kegembiraan ngabuburit di Alun-Alun Ciamis. Pertama adalah patung atau boneka penabuh bedug yang terkenal dengan julukan uwa Haji Geyot. Keberadaan boneka Haji Geyot telah menjadi tradisi setiap bulan Ramadhan di Alun-Alun Ciamis sejak tahun 2000.

Namun, yang lebih tua lagi adalah panggung seni dan dakwah Riak Ramadhan (2R) yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan ngabuburit di Taman Raflesia Alun-Alun Ciamis sejak tahun 1996.

Panggung Riak Ramadhan hadir setiap bulan puasa, menjadikan ngabuburit di Alun-Alun Ciamis memiliki makna yang lebih dalam. Aktivitas tersebut bukan sekadar menghabiskan waktu menunggu waktu berbuka, melainkan juga menjadi momen berharga bagi warga untuk menikmati berbagai pertunjukan seni dan dakwah dari setelah salat Asar hingga bedug magrib ditabuh.

Di panggung Riak Ramadhan ini, berbagai kalangan seniman tampil dengan keahlian masing-masing, mulai dari seni kontemporer hingga tradisional. Pertunjukan meliputi teater, nyanyian, musik, kasidah, nasyid, pembacaan puisi, pantomim, genjring ronyok, ceramah agama (dakwah), kegiatan sosial peduli berbagi, dan tentu saja buka bersama.

Para seniman yang tampil tidak hanya berasal dari berbagai kecamatan, sekolah, kampus, atau komunitas seni di Ciamis, tetapi juga dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat, bahkan dari beberapa daerah lain di Indonesia.

Panggung Riak Ramadhan tidak memandang siapa yang tampil, asalkan sejalan dengan semangat bulan suci Ramadhan. Bahkan, beberapa seniman terkenal pernah beraksi di panggung ini, seperti penyair WS Rendra, penyanyi pentolan Kantata Takwa Setiawan Jodi, dan dai Kang Ibing.

“Panggung ini adalah wadah bagi seniman dari berbagai kalangan untuk tampil atau berlatih, mimbar bagi dai untuk berdakwah, dan tempat bagi mereka yang ingin berbagi santunan. Semua kegiatan di panggung Riak Ramadhan berhenti begitu bedug magrib berkumandang,” ujar penggagas Riak Ramadhan, Noer Je EM, Sabtu (6/4/2024).

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut