TASIKMALAYA, iNews.id - Vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun sudah mulai dimulai dan bukan tidak mungkin anak mengalami Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Orang tua jangan panik jika anak mengalami KIPI dan segera melakukan penanganan dini.
KIPI adalah gejala medis yang dapat terjadi setelah vaksinasi atau imunisasi yang diduga terkait dengan vaksinasi atau imunisasi yang diberikan. Umumnya KIPI bersifat sementara dan ringan, serta akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Dilansir dari laman covid19.go.id, beberapa KIPI yang mungkin terjadi setelah vaksinasi di antaranya nyeri pada area lengan bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, merasa lelah, demam ditandai suhu di atas 37,8 derajat celcius, alami gejala mirip flu, dan mengigil selama 1 sampai 2 hari.
Orang tua yang anaknya mengalami KIPI setelah vaksinasi diminta segera melaporkan temuan KIPI ke petugas di puskesmas atau sentra vaksinasi.
Jika tubuh bereaksi dengan KIPI setelah menerima vaksinasi, tetap tenang. Reaksi nyeri, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan dapat diatasi dengan kompres dengan air dingin. Jika demam dapat mengompres atau mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih, istirahat, dan minum obat bila perlu.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Tasikmalaya mengatakan, jika memang ada anak yang mengalami KIPI yang terpenting masyarakat jangan panik. Segera hubungi petugas kesehatan atau fasilitas layanan kesehatan terdekat.
"Pada intinyanya orang tua atau masyarakat jangan panik karena tidak setiap ada kejadian-kejadian yang dianggap KIPI itu berat," ujar Uus, Selasa (18/1/2022).
"KIPI itu bertingkat gejalanya, dari mulai nyeri di sekitar lokasi suntikan sampai demam dan sampai dengan muncul ruam merah," sambung dia.
Uus menyebut, kalau memang ada yang sakit di sekitar bekas suntikan segera berikan pertolongan pertama dengan melakukan kompres. Jika memang ada demam diseluruh tubuh, maka diberikanlah anti penurunan panas terhadap anak.
"Kalau memang satu sampai 2 hari tidak ada perbaikan maka secepatnya menghubungi fasilitas kesehatan terdekat atau menghubungi petugas kesehatan pada saat dilakukan imunisasi," jelas dia.
Editor : Asep Juhariyono