TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Virus gemini atau hama kuning menyerang tanaman cabai di Tasikmalaya. Akibatnya sejumlah petani cabai mengalami gagal panen.
Banyaknya petani cabai yang gagal panen berdampak terhadap harga cabai di pasaran. Seperti halnya harga cabai merah yang semula Rp50 ribu naik sekira 60 persen menjadi Rp80 ribu per kilogram.
Salah seorang petani cabai di Tasikmalaya, Anwar (37) mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir ini virus gemini atau hama kuning menyerang tanaman cabai. Serangan virus tersebut membuat tanaman cabai dari tangkai hingga daun menjadi kuning, keriting, dan rontok.
Kondisi tanaman yang tidak sehat sangat berdampak terhadap bunga dan buah cabai yang tidak tumbuh.
"Virus gemini ini membuat bunga cabai rontok. Tentunya panen jadi gagal," ujar Anwar, Rabu (8/6/2022).
Dikatakan dia, kondisi tanaman cabai yang terkena virus gemini atau hama kuning sangat berpengaruh terhadap jumlah buah yang dipanen. Jika biasanya panen cabai bisa mencapai 100 persen, tapi kali ini hanya sekitar 30 persen.
“Kondisi ini tentunya membuat petani rugi. Tanaman cabai terkena hama sudah hampir setahun terakhir, tapi yang paling parah sebulan terakhir ini,” kata dia.
Ia menuturkan, para petani cabai mengalami kerugian yang cukup besar. Kondisi cabai yang dijual ke pasar pun kerap dikeluhkan karena kualitasnya kurang baik akibat serangan hama kuning.
“Karena stok dari petani berkurang, otomatis harga di pasaran juga naik. Mudah-mudahan kondisi segera berlalu karena kami para petani sudah cukup rugi akibat serangan virus gemini atau hama kuning,” tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait