BANDUNG,iNews.id– Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melantik Muhammad Yusuf sebagai Wali Kota Tasikmalaya. Pelantikan Yusuf yang sebelumnya menjabat wakil wali kota berlangsung di Gedung Sate Kota Bandung, Jumat (10/9/2021). Yusuf dilantik menjadi Wali Kota Tasikmalaya, menggantikan Budi Budiman yang tersandung kasus korupsi. Yusuf menjabat Wali Kota Tasikmalaya hingga 2022 mendatang.
Emil mengatakan, dirinya yakin di sisa masa jabatan Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf (2017-2022) bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Ia juga menyampaikan beberapa pesan strategis kepada Yusuf, di antaranya menjaga integritas sebagai fondasi kemaslahatan jabatannya. Selain itu ia juga berpesan ke depan akan banyak godaan yang dating.
"Lawan godaan yang mungkin datang setiap hari, setiap saat, yang mungkin mencederai janji kita kepada mayarakat. Kita harus mencintai, menyayangi, dan mengedukasi, masyarakat yang kita pimpin," ujar Ridwan Kamil dalam sambutannya.
Gubernur Jabar yang akrab di panggkil Kang Emil juga meminta Yusuf selalu melayani dan menerima keluh kesah masyarakat Kota Tasikmalaya karena sudah menjadi risiko sebagai kepala daerah. Ia mengatakan, keluh kesah masyarakat yang dipimpinnya harus dihadapi dengan perasaan sabar, senyumn, serta ikhlas.
"Seorang kepala daerah harus selalu mengahadapi segala keluh kesah itu dengan tersenyum, sabar, dan kasih sayang," ucapnya.
Dikatakan Emil, sebagai seorang kepala daerah, Yusuf harus terus berusaha memperbaiki kualitas diri, terutama sikap profesionalisme. Menurut dia, perkembangan serta perubahan dunia akan berlangsung cepat . Selain itu ia juga menyoroti persoalan pandemi Covid-19 yang sudah 1,5 tahun melanda dunia. ‘’Kunci kemenangan adalah kebersamaan. Tidak bisa wali kota atau gubernur bekerja sendiri mengatasi pandemic ini. Kita harus bekerjasama,’’ ujar dia.
Di bawah kepemimpinan Yusuf, Emil berharap Kota Tasikmalaya akan lebih maju lagi. Ia mengatakan, Kota Tasikmalaya memiliki banyak potensi yang harus ditangani secara serius. ‘’Kelola potensi itu semaksimal mungkin. Salah satunya sektor pariwisata,’’ kata dia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait