JAKARTA, iNews.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kasus Covid harian selama tiga hari kemarin terus mengalami penurunan, mulai dari 7.700, 6.700, hingga 5.400. Tren penanganan Covid-19 di Indonesia semakin membaik tiap harinya.
Namun kabar baik ini jangan sampai disalahartikan oleh semua pihak, sehingga mengabaikan protokol kesehatan yang berimbas pada lonjakan kasus. Lalu angka keterisian tempat tidur atau BOR juga berkurang signifikan.
"Kasus harian selama tiga hari kemarin misalnya 7.700, 6.700 dan 5.400 terakhir kemarin. Saya melihat BOR nasional kita 21, tiga hari yang lalu, turun 20, kemudian sekarang di angka 19. Wisma Atlet tiga hari yang lalu 11, kemudian hari ini 9%," jelasnya dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (7/9/2021).
Jokowi berujar berita baik seperti ini sebelumnya amat penting untuk memupuk optimisme.
Namun Kepala Negara mewanti-wanti saat ini berita seperti itu tidak boleh disalahmengertikan sehingga abai prokes dan berujung pada lonjakan kasus.
"Berita-berita ini dulu-dulu penting tapi sekarang jangan sampai Informasi seperti ini disalahmengertikan bahwa sudah boleh ini sudah boleh ini, sudah boleh ini, ini yang berbahaya," jelasnya.
Sebagai informasi, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, PPKM akan tetap menjadi instrumen penanganan selama Covid-19 masih ada di Indonesia.
“Saya ingin menjelaskan bahwa selama covid-19 ini masih menjadi pandemi, PPKM ini akan tetap digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan mobilitas dan aktivitas masyarakat,” tegasnya, Senin 16 Agustus 2021.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Jokowi Tak Ingin Kabar Baik Penanganan Covid Disalahartikan ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/jokowi-tak-ingin-kabar-baik-penangangan-covid-disalahartikan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait