Sementara itu, Wakil Wali Kota Diky Chandra menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur dan kebahagiaan bersama seluruh warga Kota Tasikmalaya.
“Kupat Tanjung ini bukan sekadar makanan, tapi simbol kebersamaan dan rasa cinta terhadap kota kita. Di usia ke-24 ini, Tasikmalaya harus semakin solid, santun, dan unggul,” katanya.
Di tengah riuhnya suasana festival, Ayu (35), warga asal Kecamatan Cihideung, mengaku datang sejak pagi bersama keluarganya. Ia antusias bisa ikut merasakan momen bersejarah tersebut.
“Rela antre dari jam enam pagi karena penasaran dan ingin ikut merayakan ulang tahun kota. Kupat Tanjungnya enak, kenyal, dan gurih. Terima kasih untuk Pemkot yang sudah bikin acara sebesar ini,” ujarnya penuh semangat.
Festival Kupat Tanjung 2025 menjadi bukti nyata bahwa kekayaan kuliner lokal bisa menjadi sarana mempererat kebersamaan masyarakat sekaligus mengangkat nama daerah.
Pemecahan rekor ini juga menegaskan kekuatan kolaborasi antara pemerintah, komunitas kuliner, dan warga.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-24 Kota Tasikmalaya yang mengusung tema SANTUN (Selalu Ada, Nyaman, Tulus, dan Unggul), sebagai refleksi semangat masyarakat Tasikmalaya yang terus bergerak maju.
Kupat Tanjung
Kupat Tanjung merupakan makanan tradisional khas Kampung Tanjung, Kecamatan Kawalu, yang dibuat dari beras pilihan dan direbus menggunakan air asin alami dari sumber mata air Tanjung.
Teksturnya yang kenyal, gurih, dan tahan lama menjadikannya sajian khas yang selalu dinantikan saat momen perayaan dan hari besar di Tasikmalaya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
