CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar silaturahmi akbar bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia sekaligus menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara tersebut berlangsung di Gedung KH. Irfan Hielmy, Islamic Center Ciamis, pada Rabu (20/8/2025).
Dengan mengusung tema “Membangun Sinergitas antara Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengatasi Kekerasan dan Pelecehan Seksual pada Perempuan dan Anak”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya perlindungan generasi muda dari tindak kekerasan seksual.
Kepala Bagian Kesra Ciamis, Ikhsan Rasyad, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga wujud keprihatinan sekaligus langkah nyata pemerintah dalam menekan angka kekerasan seksual yang marak terjadi.
“Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah mempererat hubungan pemerintah dengan masyarakat sekaligus menjadi ikhtiar bersama dalam melawan kekerasan,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia, khususnya akhlak dan mental generasi muda, harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, membangun moral anak-anak tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah atau pondok pesantren, tetapi merupakan tanggung jawab bersama.
“Akhlak dan mental anak bukan hanya tanggung jawab guru atau kyai, tetapi juga orang tua dan seluruh masyarakat,” tegas Herdiat.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan nonfisik jauh lebih penting dibandingkan pembangunan infrastruktur.
“Membangun jalan dan jembatan itu bisa dilakukan selama ada anggaran, tetapi membangun akhlak dan mental anak jauh lebih sulit. Dibutuhkan sinergi dan keseriusan semua pihak,” katanya.
Pimpinan Ponpes Darussalam, KH. Fadlil Yani Ainusyamsi, yang hadir sebagai narasumber, menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini.
“Pemahaman keagamaan tidak cukup hanya di sekolah atau madrasah, tetapi harus ditanamkan juga di keluarga dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti ancaman penyimpangan moral, termasuk fenomena LGBT, yang menurutnya berpotensi merusak generasi muda jika tidak diantisipasi sejak dini.
“Persoalan LGBT ini serius. Sulit terdeteksi, namun dampaknya sangat berbahaya bagi moral generasi kita,” tegas KH Fadlil.
Pemerintah Kabupaten Ciamis berharap kegiatan ini menjadi titik awal semakin kuatnya sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi perempuan serta anak-anak.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
