BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Sabtu malam (9/8/2025) di Jalan Letjend Suwarto, Kota Banjar, terasa berbeda. Lampu-lampu jalan berpadu dengan musik, aroma kuliner, dan riuhnya obrolan warga.
Semua itu menjadi bagian dari Banjar Car Free Night, agenda rutin yang digagas komunitas Banjar Creative Hub untuk menghidupkan kembali denyut ekonomi dan budaya di kota ini.
Wali Kota Banjar, Supriana, yang hadir langsung di lokasi, menyebut kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga strategi nyata pemberdayaan masyarakat.
“Acara seperti ini harus terus kita kawal. Bukan hanya menggairahkan suasana kota, tapi juga mendorong ekonomi dan mempererat hubungan sosial warga,” ujarnya.
Menurutnya, Banjar Car Free Night sejalan dengan semangat Berdaya Bangun Masagi yang menjadi tagline pembangunan Kota Banjar saat ini.
“Masyarakat, pelaku seni, komunitas olahraga, dan pelaku usaha punya panggungnya di sini. Mari kita hidupkan kembali Banjar sebagai kota yang tak pernah tidur,” tambahnya.
Ketua Banjar Creative Hub, Eris Kristian, menjelaskan bahwa Banjar Car Free Night dirancang untuk memadukan potensi ekonomi, seni, olahraga, dan komunitas.
Agenda ini akan digelar rutin setiap bulan, tepatnya pada minggu kedua, dan diharapkan menjadi magnet baru bagi warga maupun pengunjung dari daerah sekitar.
“Kami tidak mau hanya duduk mengeluh soal ekonomi. Justru ini saatnya bangkit,” tegas Eris.
Acara ini menyuguhkan sekitar 150 stan yang terdiri dari 120 stan pelaku usaha, mulai dari kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan, serta stan layanan publik seperti perpanjangan SIM, pembayaran pajak, hingga donor darah.
Selain belanja, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai atraksi. Ada Run Banjar Night untuk pecinta olahraga, penampilan musik dan tari dari pelaku seni lokal, hingga area khusus bagi komunitas untuk unjuk karya.
Bagi Eris, kolaborasi lintas komunitas inilah yang membuat Banjar Car Free Night istimewa.
“Di sini semua punya ruang untuk berekspresi. Pelaku usaha dapat pembeli, komunitas dapat audiens, dan warga dapat hiburan,” katanya.
Supriana berharap kegiatan ini menjadi agenda yang terus berkembang. “Kalau semua pihak terlibat, kita bisa mewujudkan Banjar yang maju, sejahtera lahir batin, dan hidup 24 jam seperti dulu,” ujarnya optimistis.
Dengan antusiasme yang terlihat malam itu, Banjar Car Free Night bukan hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga mesin penggerak ekonomi kreatif kota kecil ini sekaligus bukti bahwa kolaborasi bisa menghidupkan kembali semangat sebuah kota.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
