Pemkot Tasikmalaya Pertimbangkan Jam Malam untuk Pelajar, Diky Chandra: Akan Dibahas Bersama OPD

Kristian
Pemkot Tasikmalaya Pertimbangkan Jam Malam untuk Pelajar, Diky Chandra: Akan Dibahas Bersama OPD Pemkot Tasikmalaya Pertimbangkan Jam Malam untuk Pelajar, Diky Chandra Akan Dibahas Bersama OPD. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.idPemerintah Kota Tasikmalaya tengah mengkaji wacana penerapan jam malam bagi para pelajar sebagai respons atas surat edaran dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, menyampaikan bahwa wacana tersebut masih akan didiskusikan lebih lanjut bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebelum ditetapkan sebagai kebijakan resmi.

“Kami belum mengambil keputusan final. Semua akan dikaji bersama lintas perangkat daerah, agar implementasinya bisa tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi masyarakat,” ujar Diky saat ditemui pada Sabtu pagi (31/5/2025).

Rencana aturan tersebut mengatur agar pelajar tidak berkegiatan di luar rumah mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB. Meski begitu, Diky menjelaskan bahwa surat edaran tersebut juga memberikan ruang pengecualian bagi pelajar yang mengikuti kegiatan resmi, seperti aktivitas sekolah, keagamaan, maupun sosial yang diketahui oleh orang tua atau wali.

“Masyarakat kita punya kearifan lokal, seperti larangan keluar malam setelah Magrib karena alasan keselamatan. Hal itu selaras dengan semangat dari kebijakan ini,” tambahnya.

Menurut Diky, pembatasan waktu aktivitas malam bagi pelajar bukan semata-mata pembatasan kebebasan, namun lebih pada upaya perlindungan dan pembentukan karakter disiplin. Ia juga melihatnya sebagai momentum untuk memperkuat ikatan keluarga.

“Kalau anak-anak lebih banyak waktu di rumah, tentu akan lebih dekat dengan orang tuanya. Kita ingin mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman dan harmonis,” katanya.

Dalam pelaksanaannya nanti, Diky menyebut bahwa pengawasan akan melibatkan seluruh elemen pemerintahan dari tingkat kota hingga kecamatan dan kelurahan. Semua pihak, kata dia, akan dilibatkan secara musyawarah demi menyepakati langkah terbaik.

“Kota Tasikmalaya yang dikenal sebagai Kota Santri tentu mengedepankan semangat tabayyun dan musyawarah. Sebagaimana sila keempat Pancasila, kita ingin setiap kebijakan lahir dari pertimbangan bersama,” pungkasnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update