Idul Adha 1446 H, Penjual Sapi Kurban di Kawalu Tasikmalaya Alami Penurunan Pesanan hingga 30 Persen

Kristian
Idul Adha 1446 H, Penjual Sapi Kurban di Kawalu Tasikmalaya Alami Penurunan Pesanan hingga 30 Persen. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id– Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, seorang penjual sapi kurban asal Kampung Babakan Pala, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Nandang, mengaku mengalami penurunan jumlah pesanan hewan kurban dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Nandang, meskipun penurunan mencapai sekitar 30 persen, ia tetap bersyukur karena pelanggan lamanya tetap setia, bahkan bertambah dengan beberapa pembeli baru.

“Memang agak sepi dibandingkan tahun lalu. Tapi Alhamdulillah, semua pelanggan tetap datang, hanya jumlah pesanan yang menurun. Contohnya, DKM yang biasanya pesan delapan ekor, tahun ini hanya empat. Ada juga yang dari lima turun jadi dua,” ujar Nandang, Senin (26/5/2025).

Penurunan ini, menurutnya, dipicu oleh berbagai faktor. Ada pelanggan yang tahun ini menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, ada juga yang sedang fokus pada biaya pendidikan anak, dan sebagian lainnya terdampak kondisi ekonomi.

Meski demikian, dari total stok lebih dari 200 ekor sapi, Nandang sudah berhasil menjual sekitar 153 ekor hingga saat ini. Ia optimis stok yang tersisa masih cukup hingga hari H Idul Adha.

Nandang menjelaskan bahwa sapi-sapi yang dijual rata-rata memiliki berat mulai dari 3 kuintal ke atas, dengan harga berkisar antara Rp20 juta hingga Rp25 juta per ekor. Untuk sapi berukuran besar dengan bobot mendekati 8 kuintal, harga bisa mencapai Rp55 juta.

“Yang paling murah ada di harga Rp20 juta, tapi jumlahnya terbatas. Biasanya saya sarankan ke pembeli untuk tidak mengambil yang itu jika belum layak kurban. Kecuali mereka tetap ingin, setelah saya beri penjelasan,” jelasnya.

Berbeda dari pedagang musiman, Nandang merupakan peternak tetap yang memiliki kandang sendiri. Ia juga memiliki strategi cadangan jika ada sapi yang tidak terjual saat Idul Adha.

“Kalau tidak laku, saya potong dan jual dagingnya ke pasar. Jadi tidak ada yang terbuang,” tambahnya.

Nandang juga menyebutkan bahwa cuaca ekstrem bisa memengaruhi kondisi kesehatan sapi, terutama karena sebagian besar ternaknya didatangkan dari Madura, Jawa Timur. Untuk mengatasi stres pada hewan, ia memiliki cara unik.

“Begitu sampai di sini, langsung saya kasih minum rebusan gula aren hangat. Itu cukup membantu memulihkan kondisi sapi,” pungkasnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network