TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kota Tasikmalaya kembali bersiap menjadi pusat perhatian para pecinta olahraga nasional dengan digelarnya Adhyaksa Tasik Run – City of Runner 2025, sebuah ajang lari bergengsi yang akan memadukan semangat olahraga dengan promosi pariwisata lokal.
Lomba lari sejauh 5 kilometer yang akan berlangsung pada Minggu (25/5/2025) ini dipusatkan di kawasan Sunny Caffe Resto, Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, dan akan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai penjuru Indonesia.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana, menyampaikan bahwa sebanyak 900 pelari telah terdaftar untuk ambil bagian dalam event ini. Menariknya, sekitar 75 persen di antaranya merupakan peserta dari luar kota.
“Ini menunjukkan betapa besar minat masyarakat luar terhadap kegiatan olahraga di Tasikmalaya. Kami sangat bangga, karena ini juga menjadi bukti bahwa Kota Tasik mulai dilirik sebagai kota tujuan event olahraga,” ujar Deddy saat ditemui di Stasiun Tasikmalaya, Jumat (23/5/2025).
Event ini merupakan hasil kolaborasi antara Kejaksaan Agung RI, Kejati Jawa Barat, Kejari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, KONI Jawa Barat, serta Pemerintah Kota Tasikmalaya. Tak hanya menjadi ajang adu cepat, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sport tourism di wilayah Priangan Timur ini.
“Adhyaksa Tasik Run bukan hanya lomba lari, tapi juga upaya kami memperkenalkan potensi wisata Kota Tasikmalaya ke khalayak yang lebih luas. Harapannya, sektor perhotelan, kuliner, dan UMKM juga ikut terdongkrak,” jelas Deddy, yang akrab disapa Otoy.
Ia menambahkan, gelombang kedatangan peserta dan pengunjung dari luar daerah berpotensi besar mendongkrak perekonomian lokal. “Hotel-hotel akan terisi, rumah makan ramai, dan tentu ada efek domino positif lainnya bagi pelaku usaha di Tasikmalaya,” ucapnya.
Event ini juga dipastikan akan dihadiri sejumlah tokoh penting, influencer olahraga, hingga komunitas pelari profesional yang akan semakin menyemarakkan suasana.
Namun, Deddy mengakui bahwa banyak pelari lokal Tasikmalaya yang tidak sempat mendaftar karena keterbatasan kuota. Ke depan, pihaknya berencana mengevaluasi sistem pendaftaran agar partisipasi warga lokal bisa lebih diutamakan.
“Kami menerima banyak masukan. Semoga di tahun berikutnya kita bisa perluas kuota untuk masyarakat Tasik sendiri, agar lebih merata dan semua bisa ambil bagian,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
