TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Bencana banjir bandang kembali menerjang wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Kali ini, air bah melanda empat kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, pada Rabu (21/5/2025) pagi, menyebabkan ribuan warga harus mengungsi.
Data resmi dari tim penanggulangan bencana menunjukkan bahwa sedikitnya 1.171 kepala keluarga (KK) terdampak langsung, dengan total 3.986 jiwa terpaksa mengungsi akibat luapan air yang merendam permukiman dan fasilitas umum.
Rincian Dampak Banjir di Desa Tanjungsari:
- Kampung Bojongsoban: 599 KK, 486 rumah, 1.986 jiwa (950 laki-laki, 1.036 perempuan)
- Kampung Hegarsari: 320 KK, 270 rumah, 1.280 jiwa (700 laki-laki, 580 perempuan)
- Kampung Mekarsari: 162 KK, 118 rumah, 571 jiwa (185 laki-laki, 386 perempuan)
- Kampung Cicalung: 90 KK, 63 rumah, 149 jiwa
Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga menggenangi 30 hektare kolam ikan dan 13 hektare kebun produktif, menyebabkan kerugian besar bagi warga yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dan perikanan.
Ketinggian Air Capai 1,5 Meter, Warga Dievakuasi dengan Perahu
Uho (71), warga Kampung Bojongsoban, menyebutkan bahwa banjir kali ini jauh lebih parah dibanding banjir sebelumnya saat Ramadan. Tinggi air bahkan mencapai 1,5 meter, dan melumpuhkan akses jalan utama.
"Ini lebih tinggi dari banjir sebelumnya. Sekarang kami hanya bisa menunggu surut atau naik perahu kalau ingin keluar," ujar Uho.
Menurutnya, air mulai menggenangi jalan dan rumah warga sekitar pukul 07.00 WIB. Penyebab utama banjir adalah curah hujan tinggi sejak pukul 02.00 WIB, yang membuat Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy meluap.
Evakuasi Warga dan Penanganan Darurat Terus Dilakukan
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya, TNI-Polri, Tagana, relawan, serta aparat kelurahan bergerak cepat mengevakuasi warga, termasuk seorang pasien sakit yang harus digotong menembus banjir agar bisa dibawa ke puskesmas terdekat.
Hingga siang hari, evakuasi masih terus dilakukan menggunakan perahu karet dan alat bantu lainnya untuk menjangkau lokasi-lokasi terdalam yang tidak bisa dilalui kendaraan.
“Kami fokus pada penyelamatan warga dan distribusi bantuan logistik. Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
