Ketua Komisi IV DPRD Tasikmalaya Soroti Lonjakan Kasus Asusila, Desak Aksi Nyata dari Pemda

Yudi Romansyah
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Saepuloh. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Maraknya kasus asusila di Kabupaten Tasikmalaya mengundang keprihatinan mendalam dari Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Saepuloh. 

Politisi Partai Golkar tersebut menilai, tingginya angka kekerasan seksual dan pelecehan harus menjadi alarm serius bagi semua pihak, khususnya pemerintah daerah, untuk mengambil langkah nyata.

Dalam pernyataannya, Asep menegaskan bahwa penanganan persoalan ini tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) saja.

“Masalah asusila adalah tanggung jawab kita bersama. Selain penegakan hukum oleh kepolisian dan pendampingan dari KPAID, peran aktif pemerintah sangat dibutuhkan untuk menciptakan sistem perlindungan yang menyeluruh,” kata Asep, pada Kamis (15/5/2025).

Asep mendorong Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya agar hadir lebih kuat dalam edukasi dan pencegahan. Menurutnya, penanganan kasus tidak boleh hanya reaktif, tetapi juga harus disertai dengan langkah preventif yang terukur.

Ia mengusulkan agar edukasi mengenai bahaya kekerasan seksual dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sejak usia dini, mulai dari PAUD hingga jenjang pendidikan menengah.

“Edukasi harus dimulai dari rumah dan diperkuat di sekolah. Jika perlu, kurikulum pendidikan karakter harus dimasukkan materi soal perlindungan diri dari kekerasan seksual,” ucapnya.

Tak hanya edukasi, Asep juga mendesak agar hukuman bagi pelaku kejahatan asusila diperberat. Menurutnya, vonis tegas akan menjadi sinyal kuat bahwa negara tidak memberi ruang bagi pelaku kejahatan seksual, sekaligus menjadi efek jera agar kasus serupa tidak terulang.

“Hukum harus berdiri tegak. Pelaku asusila harus mendapat hukuman yang sepadan agar menjadi pelajaran bagi yang lain,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Asep mengajak semua elemen masyarakat, mulai dari keluarga, lembaga pendidikan, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga moralitas daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Santri ini.

“Tasikmalaya adalah kota religius. Jangan biarkan marwah itu ternoda oleh kasus asusila. Ini tugas kita semua,” tuturnya.

Warga berharap, seruan dari wakil rakyat ini mampu mendorong langkah konkret dari pemerintah untuk menekan angka kekerasan seksual dan memberikan perlindungan maksimal bagi para korban.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network