Jelang Ramadan, Kolang-kaling di Pasar Manis Ciamis Diburu Pembeli

Febrian Libelvalen
Di Pasar Tradisional Ciamis, kolang kaling menjadi komoditas yang paling dicari masyarakat. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Febrian Libelvalen.

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Bulan Ramadan membawa berkah bagi para pedagang, terutama mereka yang menjual bahan makanan khas berbuka puasa. Salah satunya adalah kolang kaling, yang permintaannya melonjak tajam setiap kali memasuki bulan suci.

Di Pasar Tradisional Ciamis, kolang kaling menjadi komoditas yang paling dicari masyarakat. Pedagang asal Linggasari, Reni Risnawati mengaku usahanya mengalami lonjakan penjualan setiap Ramadan. Ia dan ibunya telah berjualan kolang kaling sekitar 12 tahun.

"Ini usaha ibu saya, saya cuma bantuin jualan. Kalau di bulan puasa, harga kolang kaling biasanya naik, terutama di awal Ramadan," ujarnya saat ditemui di lapaknya, Jum'at (28/2/2025).

Menurut Reni, harga kolang kaling yang biasanya Rp12.000-13.000 per kilogram naik menjadi Rp14.000-15.000 di awal Ramadan karena tingginya permintaan.

"Permintaan bisa mencapai 20-50 kg per hari, tergantung ramai atau tidaknya pasar. Kalau lagi ramai, bisa lebih dari itu," tambahnya.

Tak hanya kolang kaling, Reni juga menjual bahan berbuka puasa lainnya seperti timun suri, agar-agar, jeli, dan sekonteng yang banyak digunakan untuk es campur atau sop buah.

Selain awal Ramadan, harga kolang kaling biasanya kembali naik menjelang Idulfitri akibat berkurangnya pasokan.

"Kalau menjelang Lebaran, kolang kaling biasanya dibuat manisan. Karena itu, permintaan meningkat lagi dan stok dari pemasok makin sedikit jadi harga pun ikut naik," jelas Reni.

Sementara itu salah satu pembeli Een yang berasal dari Utama, mengaku hampir setiap hari membeli kolang kaling selama Ramadan untuk membuat sop buah.

"Ini ciri khas buka puasa buat keluarga saya. Hampir setiap hari saya bikin sop buah pakai kolang kaling, ager, dan timun suri. Selain segar, harganya juga masih standar," katanya.

Meski harga naik diawal ramadan, ia tetap membeli karena kolang kaling sudah menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa.

"Kalau nggak ada kolang kaling, rasanya kurang lengkap," tambahnya.

Tingginya permintaan setiap tahun membuat bisnis kolang kaling menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Pedagang seperti Reni berharap pasokan tetap stabil hingga Lebaran agar mereka bisa terus memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa lonjakan harga yang terlalu tinggi.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network