TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Plh Wakil wali kota Tasikmalaya Diky Candra pimpin apel pagi gabungan bersama ASN di lingkungkan pemkot, pada Senin (24/2/2025) pagi.
Apel yang berlangsung di lapangan bale kota itu, suasana penuh keharmonisan dan gelak tawa terlihat dari wajah para ASN saat mendengarkan guyonan yang dilontarkan Dicky.
"Tolong itu sletingnya dinaikan," ucap Dicky kepada salah satu peserta apel yang langsung disambut ketawa oleh para ASN.
Diky mengaku, sangat percaya diri memimpin apel perdananya usai dilantik sebagai wakil wali kota bersama Viman Alfarizi Ramadhan sebagai wali kota Tasikmalaya yang saat ini tengah mengikuti retret di Magelang, Jawa Tengah.
"Perasaannya yah harus diusahakan sepercaya diri mungkin, walaupun tidak bisa dipungkiri karena perjalanan masih panjang, ini adalah awal perjuangan, mau gak mau saya dan wali kota memang harus betul-betul waspada terhadap jabataan yang diberikan," kata Dicky pada wartawan.
Dicky berharap, ia bersama wali kota Tasikmalaya dan seluruh birokrasi yang ada di lingkungan pemkot bisa menjadi bagian tubuh yang bersama.
"Ada luka sekecil apapun itu bagian dari pada luka kita bersama, sehingga kami bisa bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan warga Kota Tasik," ujarnya.
Pada apel perdanaanya itu, Dicky menyampaikan, bahwa jangan ada lagi polarisasi di internal birokrasi, meski hal itu selalu ada di seluruh Indonesia.
"Jadi jangan sampai ada polarisasi, yang paling utama adalah kesadaran, keyakinan bahwa kepala daerah dan birokrat itu adalah jadi satu kesatuan. Kalau kepala daerah adalah kepala, maka tubuhnya milik dari PNS, jadi kita ada adalah satu bagian tubuh, jadi ada luka sedikit kita harus bersama sama coba benahi," ungkapnya.
"Kedua adalah mencoba memperkenal kan Tasik (Taqwa, Amanah, Syukur dan Senyum, Ikhlas dan Komunikasi). Mudah-mudahan ini bisa diingat terus oleh semua, untuk menjalankan 5 hall berkaitan dengan Tasik," sambungnya.
Soal apel yang berjalan tidak terlalu serius, Dicky mengaku, pihaknya tidak mau para ASN kedepan menjadi terlalu kaku dalam menyikapi masalah.
"Kita harus sesantai mungkin, tapi serius dalam pekerjaan, target tercapai, jangan terlalu tegang. Karena tidak sedikit yang terlalu serius akhirnya cuma kedok doang, kerja nya gak ada," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait