TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dampak efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo mulai dirasakan pemerintah daerah (pemda) termasuk Kota Tasikmalaya.
Hal ini tentunya menganggu pelayanan dan kegiatan pembangunan yang ada di Kota Tasikmalaya dengan adanya efisiensi anggaran tersebut.
Sekda Kota Tasikmalaya, Asep Goparulloh mengakui adanya efisiensi anggaran sesuai Perpres nomor 1 tahun 2025. "Efisiensi kita memang ada kurang lebih 6 poin, tetapi paling banyak untuk perjalanan dinas 50 persen," kata Asep di DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (17/2/2025) pagi.
Untuk kegiatan lain, dikatakan Asep, seperti seremonial, serta kegiatan sifatnya yang tidak memberikan dampak kepada layanan publik akan pihaknya efisiensikan.
"Termasuk untuk ATK dan lainnya menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang memang saat ini banyak pemangkasan," ujarnya.
Asep mengungkapkan, untuk ABPD Kota Tasikmalaya sekitar 1,7 triliun, kemudiaj juga ada efisiensi dari dana alokasi umum (DAU) serta dana alokasi khusus (DAK).
Akan tetapi, dirinya tidak merinci secara detail dinas mana yang paling banyak terpangkas. Pasalnya, semuanya pun ada pengurangan dari efisiensi anggaran.
"Kita sudah efisiensi oleh pemerintah pusat, jadi DAK ada irigasi kurang lebih 1,9 miliar, sedangkan DAU kita juga untuk insfrastruktur kurang lebih sekitar 13 miliar, jadi kurang lebih ada 15 miliar dari DAU dan DAK yang terpangkas. Kita tidak melihat dinas mana, itu kan efisiensi kan dari insfrastruktur kurang lebih 13 miliar, irigasi 1,9 miliar," jelasnya.
Asep pun menyebutkan, adanya efisiensi anggaran tidak terdampak pada kegiatan belanja pegawai.
"Kalau kegiatan belanja tidak ada, jadi khusus belanja misalnya ATK, perjalanan dinas dan lainnya. Jadi tidak ada tenaga honorer di Kota Tasikmalaya yang dirumahkan dampak efisiensi anggaran," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait
