Selanjutnya, rombongan mengunjungi TK Kartika IX-13 di Batalyon 323, SDN 1 Purwaharja, dan SMPN 3 Kota Banjar untuk melihat langsung distribusi makanan kepada siswa.
Soni Harison menekankan pentingnya program ini dalam menciptakan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
"Kami berharap MBG dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, dan berkompetensi tinggi," ujarnya saat ditemui.
Ia memastikan bahwa proses pengolahan makanan di dapur umum telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP), mencakup aspek higienitas, kalori, dan gizi. Tim Badan Gizi Nasional dan Ketua Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Kota Banjar turut mengawasi jalannya program ini.
"Menu hari ini terdiri dari nasi, ayam goreng, tumis buncis jagung, tahu goreng, dan buah jeruk, semuanya disajikan dalam wadah stainless,"terangnya.
Kaswad, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, mengungkapkan bahwa program ini baru menjangkau 3.488 siswa di 17 sekolah yang tersebar di dua kecamatan. "Untuk Kecamatan Langensari dan Pataruman, masih dalam tahap persiapan," tambahnya.
Pemerintah Kota Banjar menargetkan lebih dari 30.000 siswa akan menerima manfaat dari MBG secara bertahap. Program ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mengatasi masalah gizi dan stunting, serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait