BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Dalam semangat pantang menyerah, seorang wanita di Kota Banjar telah menaklukkan segala tantangan dan kini menuai sukses dari budidaya vanili.
Dengan 4.000 pohon vanili yang dimilikinya, Lia Juliani kini mampu meraup omzet hingga ratusan juta rupiah.
Kisah kegigihan Lia dimulai saat pandemi Covid-19 melanda. Lia yang awalnya hanya iseng meluangkan waktu, kini telah menjadikan vanili sebagai bisnis yang menjanjikan.
Kunci keberhasilannya adalah mengenali karakter tanaman yang ditanam dan menyesuaikannya dengan iklim setempat. Sebagai pemilik Putra Galuh Farm, Lia menunjukkan bahwa kerja keras dan ketekunan selalu membuahkan hasil.
"Sebetulnya, budidaya vanili ini mulai dilakukan tiga tahun lalu saat covid-19, waktu itu suami gak ada kegiatan dan mencoba untuk budidaya vanili,"katanya saat ditemui, Sabtu (8/2/2025).
Selama tiga tahun menjalani bisnis vanili, Lia baru pertama kali merasakan manisnya keuntungan besar. Saat panen pertama, Lia berhasil memanen 70 kilo gram vanili dengan harga Rp 5 juta per kilogram, sehingga total omzet yang diraihnya mencapai ratusan juta rupiah.
"Tahun kemarin panen 70 kilo gram, untuk satu kilo gramnya itu dijual seharga Rp 5 juta, karena yang kami jual itu vanila yang sudah di keringkan,"kata dia.
Tahun ini, Lia bersiap untuk panen yang kedua kalinya dan mengharapkan hasil yang lebih besar lagi.
"Tahun sekarang juga kami akan panen lagi, kemarin juga sudah ada yang meminta di kirim, hanya saja harganya belum cocok, ya minimal harganya sama dengan tahun lalu," tambahnya.
Dengan panen yang hanya dilakukan sekali setahun, Lia menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, vanili bisa menjadi 'emas hijau' yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan.
Kisah Lia Juliani adalah bukti nyata bahwa peluang bisnis di pedesaan Kota Banjar masih sangat menjanjikan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait