Pegiat Perahu dan Pelaku Usaha Wisata Air Antusias Ikuti Pelatihan Keselamatan di Situ Gede Tasikmal
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Dalam upaya meningkatkan standar keselamatan dan keamanan di destinasi wisata air, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya menggelar pelatihan bagi puluhan pegiat perahu wisata serta pelaku usaha wisata air di Situ Gede, Selasa (21/1/2025).
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berpengalaman dalam pencarian dan penyelamatan, termasuk Harisman, dari BPBD Kota Tasikmalaya, Riyan Fauzia Rahman, dari Pos Basarnas Tasikmalaya, dan Harniewan Obech, dari Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota Tasikmalaya, yang juga mewakili Komunitas Republik Aer.
Ketua pelaksana kegiatan, Ardis Suidaman, bersama Kepala Bidang Pariwisata Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Rika Mulyatika, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan keamanan di destinasi wisata.
"Keamanan adalah aspek utama dalam pengelolaan destinasi wisata, terutama wisata air. Dengan pelatihan ini, kami ingin memastikan para pelaku usaha mampu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan," ujar Rika.
Rescuer terampil dari Pos Basarnas Tasikmalaya, Riyan Fauzia Rahman, memberikan edukasi kepada peserta tentang teknik penyelamatan di air, penggunaan alat keselamatan, dan sistem pelaporan cepat (response time) untuk situasi darurat.
"Pelatihan ini penting untuk membantu pengemudi perahu dan pengelola wisata memahami cara merespons insiden darurat dengan cepat dan efektif, sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalkan," kata Riyan.
Ia juga mengungkapkan bahwa selama tahun 2024, telah terjadi tujuh kasus kecelakaan air di Kota Tasikmalaya, termasuk insiden orang tenggelam dan terjebak di sumur. Riyan berharap pelatihan ini dapat mengurangi angka kecelakaan serupa di masa depan.
Endang Purnama, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Situ Gede, memberikan apresiasi atas inisiatif Disporabudpar. Ia menyebutkan bahwa Situ Gede telah menjadi destinasi favorit wisatawan, termasuk pengunjung mancanegara.
"Dengan adanya pelatihan ini, pengemudi perahu lebih memahami pentingnya keselamatan wisatawan. Saat ini terdapat 33 perahu wisata di Situ Gede yang dioperasikan oleh 23 pengemudi, dan semuanya membutuhkan pembinaan untuk meningkatkan pelayanan," ujar Endang.
Endang juga menyoroti pentingnya penggunaan pelampung sebagai standar keselamatan. "Bagi wisatawan lokal, penggunaan pelampung mungkin masih dianggap sepele. Namun, wisatawan asing sangat mengutamakan keselamatan dan menolak naik perahu tanpa pelampung. Hal ini menunjukkan bahwa standar keselamatan harus menjadi prioritas utama di wisata air," tambahnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan pengelola wisata air di Situ Gede dapat semakin profesional dalam memberikan pelayanan, sekaligus meningkatkan daya tarik destinasi bagi wisatawan domestik maupun internasional.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait