Kebahagiaan 5 Pasangan Tunanetra di Priangan Timur Rayakan Nikah Massal di Tasikmalaya

Kristian
Kebahagiaan 5 Pasangan Tunanetra di Priangan Timur Rayakan Nikah Massal di Tasikmalaya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Lima pasangan tunanetra dari berbagai daerah di Priangan Timur, Jawa Barat, mengikuti momen bahagia pernikahan massal yang digelar di Gedung Aisyah, Jalan Ir. H. Djuanda, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024). Acara penuh haru dan kebahagiaan ini disaksikan oleh keluarga serta kerabat dekat mereka.  

Meskipun dilaksanakan secara massal, suasana pernikahan tersebut tidak kalah meriah dibandingkan dengan pernikahan pada umumnya. Senyum dan tawa terpancar jelas dari para pasangan yang baru saja mengucapkan ijab kabul, menandai awal perjalanan baru dalam hidup mereka.  

Koordinator kegiatan, Irma Aprianti, menjelaskan bahwa acara ini terlaksana berkat kerja sama berbagai komunitas, seperti PIB, Himek, HBI, Kadin, dan organisasi lainnya di Tasikmalaya, serta didukung penuh oleh pemerintah setempat.  

"Untuk pernikahan massal kali ini, ada lima pasangan tunanetra yang menikah. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, hingga Cilacap. Semua biaya pernikahan ditanggung oleh panitia, kecuali mas kawin yang menjadi tanggung jawab mempelai laki-laki," ungkap Irma.  

Irma menambahkan, selain menanggung biaya pernikahan, panitia juga memberikan hadiah berupa perlengkapan ibadah dan uang sebagai bekal bagi para pasangan. "Kami ingin memastikan mereka merasa dihargai dan didukung dalam memulai kehidupan baru," ujarnya.    

Irma menyebut bahwa sebagian besar pasangan ini bertemu melalui proses ta'aruf atau perkenalan di yayasan. Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi banyak orang untuk terus peduli terhadap kaum disabilitas.

"Meskipun mereka tidak bisa melihat, cinta tetap tumbuh tanpa batas. Usia para mempelai perempuan mulai dari 22 tahun, sementara rata-rata laki-lakinya di atas 40 tahun," tambah Irma.  

Salah satu peserta, Edi (60), mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya bisa menikah kembali setelah kehilangan istrinya dua tahun lalu. "Saya bertemu dengan istri saya melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan di beberapa daerah. Kami saling mengenal lewat komunikasi yang dibangun di tengah aktivitas bersama," katanya. 

Edi berharap kegiatan seperti ini terus dilanjutkan untuk memfasilitasi kaum tunanetra yang ingin melangsungkan pernikahan. "Semoga acara seperti ini bisa menjadi rutinitas, dan pemerintah dapat memberikan dukungan lebih, termasuk modal usaha untuk para pasangan agar mereka bisa mandiri," harapnya. 

Irma pun menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kegiatan serupa di masa depan, sembari mengajak semua pihak untuk bersatu membantu disabilitas mewujudkan impian mereka. "Kami ingin memberikan kebahagiaan dan inspirasi, bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencapai kebahagiaan," tutupnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network