Kompeni Desak Klarifikasi Dugaan Money Politik oleh Anggota DPRD Kota Tasikmalaya dalam Pilkada 2024
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Koalisi Mahasiswa Peduli Negeri (Kompeni) Kota Tasikmalaya mendesak klarifikasi terkait dugaan keterlibatan anggota DPRD dalam praktik politik uang (money politics) pada Pilkada 2024.
Dalam audiensi yang digelar Rabu (11/12/2024) di Ruang Banmus Gedung DPRD, Kompeni menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap isu tersebut.
Audiensi ini dihadiri sekitar 30 mahasiswa dari aliansi Kompeni yang dipimpin oleh koordinator mereka, Dion Fahruroji.
Mereka ingin mengonfirmasi informasi yang beredar mengenai sebuah dokumen PDF yang memuat nama-nama anggota DPRD dari Fraksi Gerindra yang diduga terlibat dalam distribusi uang kepada masyarakat demi memenangkan salah satu pasangan calon.
"Kami sangat menyayangkan jika benar adanya dugaan ini. Anggota DPRD seharusnya menjaga integritas demokrasi, bukan malah mencederainya dengan praktik politik uang," ujar Dion.
Dion menjelaskan bahwa dokumen tersebut menunjukkan keterlibatan sejumlah anggota DPRD sebagai eksekutor politik uang dengan melibatkan masyarakat hingga tingkat kelurahan dan tempat pemungutan suara (TPS). Hal ini, katanya, sangat mengecewakan dan merusak citra lembaga legislatif.
Selain itu, Dion juga mengkritisi minimnya kehadiran anggota DPRD dalam audiensi tersebut. Hanya dua anggota Fraksi Gerindra, yakni Gilman Mawardi dan Kuntara Hasjasuparna, yang hadir tanpa alasan jelas dari anggota lainnya.
"Ketidakhadiran sebagian besar anggota DPRD menunjukkan ketidakseriusan mereka dalam menghadapi persoalan ini. Kami meminta audiensi ini dijadwalkan ulang agar masalah ini dapat dibahas lebih mendalam," tegas Dion.
Ia juga mendesak agar Presiden Prabowo Subianto, sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, mengevaluasi kadernya jika benar terbukti terlibat dalam praktik tersebut.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Gilman Mawardi menyampaikan bahwa ketidakhadiran anggota lain disebabkan oleh tugas di luar kota, sakit, atau kegiatan lainnya.
"Kami akan menyampaikan hasil audiensi ini kepada pimpinan dan Ketua Fraksi. Terima kasih atas masukan teman-teman. Insya Allah, diskusi lebih lanjut terkait isu ini akan kami jadwalkan ulang," kata Gilman.
Ia juga mengapresiasi kajian yang telah dilakukan oleh Kompeni dan menegaskan pentingnya dialog untuk menyelesaikan masalah ini secara transparan.
Dion berharap, dengan langkah-langkah proaktif dari DPRD, dugaan ini tidak berkembang menjadi konflik di masyarakat.
"Kalau dibiarkan, ini bisa memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi dan pemerintahan," tutupnya.
Editor : Asep Juhariyono