9 Kecamatan di Ciamis Masuk Zona Rawan Longsor

Budiana Martin
9 Kecamatan di Ciamis Masuk Zona Rawan Longsor. Foto: Istimewa

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masuk dalam kategori rawan longsor berdasarkan tingkat risiko tinggi dan sedang. 

Data ini mengacu pada dokumen kajian risiko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis tahun 2022-2026.  

Tanah longsor berpotensi terjadi di berbagai desa yang tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis. Beberapa desa di antaranya memiliki risiko tinggi, sementara sisanya tergolong risiko sedang. 

Berikut 9 daerah di Ciamis yang masuk zona rawan longsor:  

1. Kecamatan Banjarsari: Desa Cicapar (risiko tinggi) dan Desa Ciulu (risiko sedang).  

2. Kecamatan Cidolog: Desa Jelegong (risiko sedang).  

3. Kecamatan Cihaurbeuti: Desa Cihaurbeuti dan Sukamaju (risiko tinggi), sedangkan Desa Padamulya, Pamokolan, Pasirtamiang, dan Sukamulya (risiko sedang).  

4. Kecamatan Cijeungjing: Desa Handapherang (risiko tinggi).  

5. Kecamatan Panawangan: Delapan desa berisiko sedang, yakni Desa Bangunjaya, Cinyasag, Gardujaya, Girilaya, Mekarbuana, Nagarajati, Natanegara, dan Sadapaingan.  

6. Kecamatan Panumbangan: Desa Buanamekar, Kertaharja, Medanglayang, dan Panumbangan (risiko sedang).  

7. Kecamatan Rancah: Desa Giriharja, Janggalaharja, dan Patakaharja (risiko sedang).  

8. Kecamatan Sadananya: Desa Gunungsari (risiko tinggi).  

9. Kecamatan Tambaksari: Desa Karangpaningal (risiko sedang).  

Kepala Pelaksana Harian BPBD Ciamis, Ani Supiani, menyatakan bahwa curah hujan tinggi menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko longsor, terutama di daerah perbukitan. 

BPBD telah mengambil berbagai langkah mitigasi, seperti peringatan dini dan edukasi masyarakat.

"Kami mendorong desa-desa untuk meningkatkan kewaspadaan, salah satunya dengan memanfaatkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) atau grup WhatsApp sebagai media komunikasi darurat," ungkap Ani pada Rabu (11/12/2024). 

BPBD Ciamis juga mengeluarkan imbauan khusus kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, di antaranya:  

- Hindari mendirikan bangunan di lereng atau di bawah tebing.  

- Jangan membuat sawah atau kolam di atas lereng untuk mencegah keruntuhan tanah.  

- Hentikan penebangan pohon secara sembarangan yang dapat mempercepat erosi tanah.  

- Lakukan penghijauan kembali di lahan yang sudah gundul untuk memperkuat struktur tanah.  

Ani juga mengingatkan warga untuk waspada saat curah hujan tinggi. Jika mendengar suara gemuruh atau melihat tanda-tanda tanah longsor, segera lakukan evakuasi ke tempat yang aman.

"Kami juga memberikan pelatihan kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana. Kewaspadaan dan sinergi dari semua pihak sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman," tutup Ani.  

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network