CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Desa Sukamulya, yang terletak di Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, kini menjadi salah satu destinasi favorit berkat transformasi estetika yang luar biasa.
Dengan desain jalan yang modern dan berbagai fasilitas unik, desa ini berhasil memikat perhatian banyak orang, termasuk wisatawan dari luar daerah.
Keindahan Desa Sukamulya tidak terlepas dari peran besar komunitas pengusaha lokal yang tergabung dalam dua organisasi, yaitu Replika (Remaja Peduli Kampung Halaman) dan Gaspol (Gerakan Anak Sukamulya Opsih Lingkungan).
Kolaborasi mereka menciptakan suasana desa yang berbeda dari biasanya, memberikan kesan modern namun tetap memancarkan kearifan lokal.
Desa Sukamulya kini memiliki berbagai fasilitas yang menarik perhatian. Jalan desa tertata rapi, lengkap dengan halte modern dan papan penunjuk arah berbahan besi.
Tidak hanya itu, desa ini juga memiliki taman-taman dengan ornamen tabung besi, ruang terbuka hijau, spot selfie yang Instagramable, serta area bermain anak yang dirancang untuk menciptakan suasana nyaman bagi warga dan pengunjung.
Salah satu ikon utama desa ini adalah Jembatan Gaspol, sebuah terowongan unik berbahan besi bekas gulungan plat yang diproses hingga menyerupai instalasi seni.
Terowongan ini tidak hanya menjadi pusat perhatian warga lokal, tetapi juga menarik pengunjung dari luar daerah yang datang khusus untuk berfoto.
Menurut Kepala Desa Sukamulya, Yana, keindahan dan kemajuan desa ini merupakan hasil kolaborasi antara pengusaha lokal dan warga yang peduli terhadap kampung halamannya.
“Pembangunan di Desa Sukamulya didukung oleh komunitas pengusaha, seperti Replika dan Gaspol. Mereka memberikan sumbangan sukarela untuk memajukan kampung halaman, dan itu adalah bentuk nyata dari jiwa gotong royong yang kuat,” ungkap Yana saat ditemui pada Minggu (17/11/2024).
Ia menambahkan bahwa pengusaha asal desa yang sukses di perantauan memberikan kontribusi besar dalam penyediaan bahan baku dan pendanaan.
Hampir semua fasilitas berbahan dasar besi, termasuk ornamen taman dan halte, merupakan hasil kreativitas komunitas Gaspol.
“Pengusaha-pengusaha sukses dari Desa Sukamulya tidak hanya peduli, tetapi juga antusias dalam membangun kampung halaman mereka. Mereka membuktikan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” jelas Yana.
Yana juga mengungkapkan proses pembuatan Jembatan Gaspol yang menjadi ikon desa. Terowongan ini dibuat menggunakan limbah besi bekas gulungan plat dari perusahaan milik pengusaha lokal. Limbah ini kemudian diproses melalui teknik pengelasan hingga menjadi instalasi seni yang kokoh dan menarik.
“Bahan bakunya berasal dari perusahaan pengusaha desa. Komunitas Gaspol yang mengolahnya sehingga hasilnya indah dan membanggakan. Dengan cara ini, pembangunan desa kami menjadi lebih terstruktur tanpa tumpang tindih,” pungkasnya.
Keindahan yang Menginspirasi Desa Lain
Transformasi Desa Sukamulya menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara komunitas lokal dan pengusaha dapat menciptakan perubahan signifikan.
Desa ini tidak hanya berhasil memaksimalkan potensi sumber daya lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk maju dengan cara yang serupa.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait