TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kasus meninggalnya seorang pelajar berinisial GG (14) di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, diduga dipicu oleh penggunaan knalpot brong.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono, dalam konferensi pers penetapan tersangka, Kamis (25/9/2024).
Menurut AKBP Joko, insiden penganiayaan yang berujung pada kematian korban terjadi setelah para pelaku mengadang dan menyerang korban di lokasi kejadian.
Pelaku utama bersama rekan-rekannya secara khusus menargetkan pengendara motor yang menggunakan knalpot brong.
"Sebelumnya, para pelaku berkumpul di suatu tempat, dan salah satu dari mereka yang dianggap senior mengajak rekan-rekannya untuk melakukan pengadangan dan pengeroyokan terhadap pengendara motor berknalpot brong di Jalan Letjen Mashudi," ujar Joko.
Ia menegaskan, bahwa meski penggunaan knalpot brong kerap menimbulkan masalah, tindakan main hakim sendiri hingga menghilangkan nyawa orang lain tidak dapat dibenarkan.
Menanggapi maraknya kasus kekerasan yang dipicu oleh penggunaan knalpot brong, AKBP Joko menyatakan bahwa Polres Tasikmalaya Kota telah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan TNI dalam upaya preventif.
Pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk di lingkungan sekolah, tokoh agama, dan masyarakat umum, serta menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dalam kegiatan Safari Jumat yang rutin dilakukan oleh kepolisian.
"Kami juga menyampaikan pesan-pesan kamtibmas tentang potensi gangguan, salah satunya penggunaan knalpot brong. Selain itu, kami juga melakukan patroli bersama untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tambah Joko.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait