TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pertunjukan flashmob tarian payung geulis dan kaulinan tradisional meriahkan Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) 2024 di Kota Tasikmalaya, Selasa (23/7/2024) pagi.
Gebyar HAN 2024, yang dihadiri ribuan peserta didik dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, digelar di Stadion Wiradadaha, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Selain tarian flashmob payung geulis dan kaulinan tradisional, acara bertema Anak Terlindungi, Indonesia Maju ini juga menampilkan berbagai penampilan dari anak-anak berbakat di Kota Tasikmalaya.
Pantauan di lokasi menunjukkan ribuan peserta didik di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya, KCD Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya, dan Kemenag Kota Tasikmalaya tampak ceria dan bergembira mengikuti gerakan tari sambil memegang payung geulis. Anak-anak disabilitas di Kota Tasikmalaya juga dilibatkan untuk memeriahkan HAN 2024.
"Hari puncak HAN di Kota Tasikmalaya ini menampilkan berbagai rangkaian acara, termasuk penampilan dari anak-anak berbakat. Ada flashmob tarian payung geulis dan kegiatan kaulinan tradisional," kata Ketua KPAD Kota Tasikmalaya, Rina Marlina.
Rina menjelaskan bahwa tujuan KPAD Kota Tasikmalaya dalam peringatan HAN 2024 ini adalah memberikan kebahagiaan kepada anak-anak di Kota Tasikmalaya.
"Kami ingin melihat anak-anak bahagia bersama-sama, tanpa ada sekat antara anak disabilitas dan anak-anak pada umumnya, sehingga mereka bisa bermain bersama di sini. Kami juga mengundang stakeholder lainnya," ujar Rina.
Dengan tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju, Rina berharap perlindungan anak menjadi kunci utama dalam kemajuan Kota Tasikmalaya.
"Kami berharap semua pihak bersinergi untuk mewujudkan perlindungan anak dan pemenuhan hak anak-anak. Semua harus bahu-membahu mewujudkan kota layak anak," jelasnya.
Sebelumnya, Rina menyebut bahwa KPAD Kota Tasikmalaya telah menggelar berbagai acara untuk memeriahkan HAN 2024, termasuk workshop layanan pemenuhan hak anak disabilitas.
"Kami mempertemukan beberapa dinas terkait untuk menjelaskan program layanan kebijakan terkait pemenuhan hak anak-anak disabilitas," terang Rina.
Dari kegiatan tersebut, Rina menyampaikan terdapat beberapa rekomendasi, seperti penanganan anak disabilitas yang akan dijadikan pembahasan Rencana Aksi Daerah (RAD) di Kota Tasikmalaya.
"Beberapa hal perlu ditindaklanjuti bersama untuk membangun kerjasama antara pemerintah dan komunitas," ujarnya.
Rina juga menyebut adanya penguatan kapasitas guru di berbagai naungan seperti Disdik, KCD, dan Kemenag.
"Beberapa rekomendasi dihasilkan dari penguatan kapasitas ini, yang intinya untuk mendorong tim pencegahan kekerasan di satuan pendidikan agar maksimal dalam menangani berbagai kasus kekerasan di sekolah masing-masing," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait