Disperindag Provinsi Jabar Bersama Dekranasda Launching Layanan Batik di Kota Tasikmalaya

Kristian
Disperindag Provinsi Jabar Bersama Dekranasda Launching Layanan Batik di Kota Tasikmalaya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melaunching Layanan Batik di Kota Tasikmalaya pada Sabtu (13/7/2024) pagi.

Acara launching Layanan Batik yang terpusat di Kompleks LIK Kawalu, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, ini ditandai dengan mencanting kain batik.

Setelah resminya launching Layanan Batik, Kadisperindag Provinsi Jabar Noneng Komara, Pj. Ketua Dekranasda Jabar RR, Amanda Soemedi, Ketua Pj. Dekranasda Kota Tasikmalaya, dan sejumlah tamu yang menjadi mitra dalam kegiatan tersebut meninjau tenant-tenant UMKM serta Rumah Belajar Batik Tasikmalaya.

Pada kesempatan itu, Disperindag Provinsi Jabar juga menghadirkan Pasar Minggon Industri dan Perdagangan (Pasamoan) Jabar 2024. Pasamoan Jabar yang digelar selama dua hari, dari tanggal 13-14 Juli 2024, menghadirkan tenant-tenant yang menjual berbagai kebutuhan mulai dari sembako, kuliner, fashion, hingga kerajinan.

Kadisperindag Provinsi Jabar, Noneng Komara, menyatakan bahwa hal tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan Pemprov Jabar dalam diversifikasi layanan.

"Kita sudah memiliki cukup banyak layanan dan sekarang secara resmi melaunching layanan untuk batik. Selama ini kita bekerja sama dengan YCAB untuk mengedukasi masyarakat Kota Tasikmalaya tentang membatik," kata Noneng dalam konferensi persnya.

Menurutnya, Layanan Batik ini tidak hanya untuk warga Kota Tasikmalaya dan sekitarnya, tetapi juga untuk seluruh daerah di Jabar. 

"Yang selama ini sudah ada adalah bordir. Sekarang kita menambah layanan untuk batik. Mudah-mudahan batik kita yang sudah ada tetap terlestarikan, tetapi juga ada inovasi-inovasi supaya bisa mendunia dan dinikmati masyarakat internasional," jelasnya.

Noneng menambahkan bahwa potensi di Kota Tasikmalaya sangat besar, terutama karena pada tahun 1947 sudah ada gabungan koperasi batik dan jalan yang diberi nama Mitrabatik.

"Artinya, waktu itu pun, pelaku usaha di bidang batik sudah banyak. Tetapi dengan beriringnya waktu, ini adalah saatnya untuk mengembalikan dan membuat batik Kota Tasik bersinar lagi," jelasnya.

Dengan adanya pelatihan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), proses penyampaian data dari dunia usaha kepada pemerintah menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga para perajin bisa memperoleh legalitas dalam berusaha.

"Setelah memiliki izin ini, teman-teman bisa mengembangkan usahanya lebih tinggi lagi. Dengan bimbingan dari sini dan YCAB, produk mereka makin baik sehingga penjualannya meningkat. Ekonomi Tasik dan wilayah di sekitar Tasik dan Jabar meningkat," tandasnya.

Sementara itu, Pj. Ketua Dekranasda Jabar, RR. Amanda Soemedi, menambahkan bahwa Dekranasda sudah membina sekitar 560 perajin, mulai dari pelatihan, promosi produk, hingga permodalan.

"Dekranasda Jabar terus berkomitmen mendukung semua industri kreatif yang ada di Jabar, termasuk di Tasikmalaya ini," ujar Amanda.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network