Sementara itu, kakek dari saudara IP, Suparman (70), mengaku kaget setelah mendapatkan informasi cucunya hendak mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakkan diri ke kereta api.
Menurut Suparman, IP yang kesehariannya mengamen di wilayah Singaparna sudah dua bulan tinggal bersamanya dan tidak mau tinggal bersama ibunya di Kabupaten Tangerang.
"Tidak pulang ke rumah itu lima hari. Biasanya dia ngamen di wilayah Singaparna. Dapat info dari kepala wilayah, cucu saya diamankan warga dan polisi karena mau melakukan aksi percobaan bunuh diri," kata Suparman di Mako Polsek Tawang sebelum membawa IP pulang.
Suparman menjelaskan, bahwa di tempat tinggalnya sendiri di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, cucunya menjalani kehidupan seperti biasanya dan rajin beribadah di masjid.
"Saya juga tidak pernah dengar cucu saya berbicara bahwa dia ingin bunuh diri. Karena kesehariannya juga, cucu saya suka shalawatan, ibadah ke masjid," ujarnya.
Sebelum ke Tasikmalaya, Suparman menyebut cucunya lama merantau di Sulawesi untuk bekerja menjadi seorang sales regulator.
"Ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah mengamankan cucu saya dari kejadian tersebut. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait