Ia juga menyoroti bahwa usia Gus Jawwad yang relatif muda dibandingkan dengan pemimpin sebelumnya membawa keuntungan tersendiri. Usia muda sering dikaitkan dengan inovasi, pemikiran segar, dan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan zaman.
"Seorang pemimpin muda cenderung lebih dekat dengan generasi milenial dan Gen Z, memahami kebutuhan serta aspirasi mereka, sehingga mampu membawa perubahan yang relevan dan kontemporer," jelasnya.
Selain itu, Gus Jawwad dikenal sebagai sosok religius dengan nilai-nilai moral dan etika yang kuat, yang penting dalam membentuk kebijakan dan keputusan yang adil serta berintegritas.
"Pemimpin yang religius cenderung mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, terutama di kota dengan komunitas religius yang signifikan. Nilai-nilai religius ini juga dapat mendorong pembangunan berbasis prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan sosial," lanjut Holis.
Pemimpin Visioner
Holis menekankan bahwa Gus Jawwad juga dikenal sebagai pemimpin visioner dengan visi yang jelas untuk masa depan Kota Banjar.
"Seorang pemimpin visioner mampu melihat jauh ke depan, merencanakan strategi jangka panjang, dan mengantisipasi tantangan serta peluang yang mungkin dihadapi," ucapnya.
"Visi yang kuat ini akan menjadi pemandu dalam pembangunan kota, memastikan bahwa Kota Banjar tidak hanya berkembang, tetapi juga maju dengan cara yang berkelanjutan dan inklusif," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait