TASIKMALAYAiNewsTasikmalayaid - Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, melepas 54 peserta MTQ kafilah Kota Tasikmalaya untuk mengikuti gelaran MTQ Ke-8 tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (26/4/2024).
Sebanyak 54 peserta MTQ yang mewakili Kota Santri ini akan berpartisipasi dalam delapan cabang lomba di Kabupaten Bekasi pada 28 April hingga 4 Mei 2024. Momen pelepasan dilakukan oleh Cheka bersama Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, di Bale Kota, Kecamatan Bungursari.
Para kafilah dari Kota Santri ini akan bersaing dalam delapan cabang lomba, termasuk Seni Baca Al-Quran dengan 6 golongan, Hafalan Al-Quran dengan 10 golongan, Tafsir dengan 6 golongan, Fahm Al-Quran dengan 6 golongan, Syarh Al-Quran dengan 6 golongan, seni kaligrafi dengan 8 golongan, dan karya tulis ilmiah Al-Quran dengan 2 golongan.
"Alhamdulilah, hari ini kami melepas peserta MTQ yang mewakili Kota Santri dalam 8 lomba di Kabupaten Bekasi, Jabar," ucap Cheka.
Cheka tidak menargetkan prestasi biasa, namun membidik untuk masuk dalam lima besar di seluruh Jabar dalam perlombaan tersebut.
“Tahun ini, kita menargetkan untuk masuk dalam lima besar. Dua tahun yang lalu, di Sumedang, kita menduduki peringkat ke-11," kata Cheka.
Terkait dengan hadiah, Cheka menyatakan bahwa pemerintah kota belum menetapkannya, karena penghargaan MTQ tersebut akan dibahas kemudian. Dia menegaskan bahwa peserta telah menjalani pelatihan sebelumnya.
“Kami akan membicarakan ketersediaan sumber daya untuk hadiah. Ada wacana mengenai hal tersebut, karena ini akan menjadi motivasi tambahan bagi peserta,” ungkapnya.
Sebelumnya, seleksi peserta dilakukan melalui lomba MTQ di tingkat Kota Tasikmalaya. Peserta yang terpilih kemudian dibina dan dilatih lagi untuk persiapan tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Ini bukanlah perjuangan tunggal, tapi perjuangan dalam bentuk tim. Untuk mencapai tujuan bersama dengan hasil yang optimal, kerja sama yang baik sangatlah diperlukan,” ujar Cheka.
Oleh karena itu, Cheka sangat berharap, terutama dengan sebutan Kota Santri, yang menurutnya dapat membuktikan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari segi keagamaan. Lomba MTQ menjadi implementasi dari hal tersebut.
“Dengan jumlah santri sebanyak 41 ribu dan 273 pesantren, kita seharusnya memiliki peluang yang lebih besar. Namun, keberhasilan tergantung pada kerja sama tim yang solid untuk mewujudkannya,” tambahnya.
Selain 54 peserta MTQ, Cheka juga melepas 30 pembina, 12 pejabat peserta resmi, dan 8 tim kesehatan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait