TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Jalur alternatif mudik di selatan Kabupaten Tasikmalaya, Taraju menuju Ciawi dan Singajaya, Kabupaten Garut, terpantau masih sepi pada H-7 Idul Fitri 1445 H.
Pantauan iNewsTasikmalaya.id, Kamis (4/4/2024), kendaraan yang melintas di jalan Taraju-Ciawi-Singajaya (via Jalan Surapati), terpantau normal belum terlihat ada lonjakan arus mudik. Begitu pun dari arah Ciawi dan Garut menuju Tasikmalaya.
Seperti diketahui, jalan Taraju-Ciawi-Singajaya merupakan jalan alternatif dari arah Tasikmalaya menuju Garut ataupun sebaliknya. Jalan ini digunakan untuk menghindari kemacetan di jalan provinsi Tasikmalaya-Bandung via Garut.
Kemacetan biasanya terjadi di sejumlah titik jalan provinsi tersebut akibat lonjakan arus kendaraan mudik maupun balik nanti.
Hadna (35), salah seorang pemudik dengan tujuan Bojonggambir, menyampaikan sepanjang perjalanan dari pertigaan jalan provinsi Warungpeuteuy, Salawu, menuju arah Taraju-Ciawi masih normal.
"Pas masuk jalan Warungpeuteuy arah Taraju Ciawi, kendaraan masih normal lancar belum ada lonjakan," kata Hadna.
Namun begitu, lanjut Hadna, sempat ada sedikit kemacetan di pasar tradisional yang berada tepat di pinggir jalan akibat banyak penjual dan warga yang berbelanja.
"Seperti di Pasar Puspahiang dan Taraju yang berada di tepi jalan, memang ada sedikit antrean kendaraan karena banyak pedagang musiman dan warga yang berbelanja dan banyak kendaraan keluar masuk," ungkap Hadna.
Terkait kondisi fisik jalan, menurut Hadna, secara umum relatif bagus beraspal hotmix. Namun banyak pula titik kerusakan yang perlu diwaspadai dan membuat tak nyaman pengendara.
Hadna sendiri bermaksud mudik lebaran dari perantauan di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, dengan tujuan kampung halaman di Bojonggambir menggunakan kendaraan sepeda motor.
"Naik angkutan umum lama dan mahal. Kalau pakai motor lebih simpel dan bisa berhenti sesuka hati ketika lelah diperjalanan. Di kampung pun bisa dipakai ke mana-mana bersilaturahmi," pungkas Hadna.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait