TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya dipadati para pengungjung menjelang bulan Suci Ramadhan 1445 H, Senin (11/3/2024) pagi.
Pasar Induk Cikurubuk yang berada di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dipadati warga dari berbagai daerah yang berbelanja kebutuhan bulan puasa.
Pantauan di lokasi, para pengunjung memenuhi setiap lapak yang berjejer di pasar terbesar di Priangan Timur itu. Sayur, telur ayam, daging ayam dan daging sapi menjadi komoditas yang banyak dibeli warga.
"Persiapan sambut Ramadhan yah, ini belanja berbagai bahan pokok pangan," kata Oom (54) warga Kecamatan Cibeureum.
Oom mengungkapkan, meski harga bahan pokok pangan mengalami kenaikan, seperti halnya daging ayam yang menyentuh angka Rp45 ribu per kilogram, serta sayur-sayuran yang juga melonjak naik, tak membuat dirinya mengurungkan niat untuk membeli karena memang dibutuhkan.
"Ya gimana lagi, kita kan butuh itu untuk keluarga, jadi beli saja," ungkapnya.
Salah seorang pedagang daging ayam, Dede Abdul Jabar (32) mengaku, dalam menyambut bulan suci Ramadhan ini, lapak dagangannya itu sudah ramai dikunjungi sejak pukul 05.00 WIB.
"Ya alhamdulillah dari pagi meski banyak mengeluh soal kenaikan harga daging ayam yang saat ini Rp45 ribu per kg, tapi yang beli mah banyak," ucap Dede kepada iNewsTasikmalaya.id di lapaknya.
Kenaikan harga daging ayam, menurut Dede, sudah menjadi tradisi ketika menjelang bulan suci Ramadhan.
"Kalau normal paling Rp32 ribu sampai Rp34 ribu per kg, kemarin seminggu yang lalu itu Rp44 ribu per kg, sekarang naik lagi menjadi R 45 ribu per kg," jelasnya.
Dede menambahkan, meski pun harga daging ayam mengalami kenaikan, akan tetapi omzetnya juga mengalami kenaikan.
"Meski naik tapi omzet alhamdulillah aman, kan warga munggahan banyak yang beli daging ayam, apalagi sekarang mau Ramadhan sebentar lagi tetap ramai," tandas Dede.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun di lapangan, selain harga daging ayam yang mengalami kenaikan, harga sayur-sayuran di Pasar Induk Cikurubuk juga mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait