Musrenbang Dispusida Kota Tasikmalaya RKPD 2025: Fokus Tambah Buku Braille untuk Tunanetra

Kristian
Musrenbang Dispusida Kota Tasikmalaya RKPD 2025: Fokus Tambah Buku Braille untuk Tunanetra. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusida) Kota Tasikmalaya menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2025.

Acara ini berlangsung di Kampung Literasi Sadar dan Tertib Arsip (Kalista) Balai Karya RW 12, Perum Kota Baru Blok 1, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, pada Senin (26/2/2024) pagi, dan dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan.

Turut hadir dalam kesempatan ini Sekdis Dispusida Provinsi Jawa Barat, Plt Kadisdik, Kominfo, serta perwakilan perguruan tinggi dan peserta Musrenbang lainnya.

Kadis Dispusida Kota Tasikmalaya, H. Andi Abdullah N, SH.,M.Si, mengungkapkan keinginannya untuk membuka lebih banyak Kalista di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya, sebagaimana yang sudah ada di Perum Kota Baru.

"Kami ingin membuka Kalista di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya. Ini merupakan embrio, dan Jawa Barat akan memberikan wakaf buku banyak. Saat ini, hanya ada dua Kalista di Indonesia, satu di Sulawesi dan satu di sini. Kalista ini dibentuk oleh masyarakat sendiri," ungkap Andi.

Menurut Andi, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Tasikmalaya saat ini menempati peringkat ketiga di Jawa Barat.

"Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Meskipun masih banyak kekurangan dalam sarana prasarana di perpustakaan, kami akan bertahap memperbaikinya. Yang terpenting adalah adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah. Tahun ini, kami juga akan melakukan rehabilitasi, dan kami harap dapat meningkatkan kondisi perpustakaan," ujarnya.

Dengan tema peningkatan iklim penanaman modal untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Andi menyebutkan bahwa pada tahun 2025, prioritasnya adalah menambah kekurangan, termasuk dalam hal buku Braille. Saat ini, hanya terdapat 150 buku Braille.

Selain itu, dia juga berharap adanya gazebo-gazebo di halaman perpustakaan untuk memberikan kenyamanan pada masyarakat.

"Ada 126 orang disabilitas yang tidak bisa melihat. Kami khawatir dan merasa bertanggung jawab untuk memfasilitasi mereka. Pada tahun 2025, kami berharap ini bisa terlaksana. Mereka juga merupakan warga Kota Tasikmalaya dan memiliki keinginan untuk membaca seperti kita, terutama dalam membaca Al-Qur'an," tambahnya.

Sementara itu, Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengapresiasi kehadiran Kalista yang merupakan binaan dari Dispusida.

"Pembangunan budaya literasi di sini sangat berkembang. Ini tidak hanya mendorong budaya membaca dan kearsipan, tetapi juga menciptakan komunitas yang kompak," kata Ivan.

Menurut Ivan, salah satu aspek penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah pengetahuan. Untuk mencapai hal tersebut, budaya literasi harus terus ditingkatkan.

"Tingkat literasi di Indonesia masih rendah, oleh karena itu, kita harus terus mendorong budaya literasi agar meningkat," ujarnya.

Ivan juga meminta kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menganggap literasi sebagai hal yang penting. Dia menekankan pentingnya adanya perpustakaan di setiap OPD karena Kota Tasikmalaya adalah kota pendidikan yang memiliki banyak mahasiswa dan perguruan tinggi.

"Mudah-mudahan kita bisa meningkatkan literasi, meningkatkan jumlah pojok baca, dan menjaga budaya tertib arsip. Arsip pemerintahan juga sangat penting. Ini harus menjadi perhatian dari semua perangkat daerah," pungkas Ivan.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network