Gelaran Kota Sufi 2.0 se-Nusantara di Ponpes Idrisiyyah Tasikmalaya Dihadiri Ribuan Ulama

Kristian
Gelaran Kota Sufi 2.0 se-Nusantara di Ponpes Idrisiyyah Tasikmalaya Dihadiri Ribuan Ulama. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Gelaran Kota Sufi 2.0 di Tasikmalaya resmi dibuka Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Indonesia (Kemenag) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jumat (19/1/2024).

Gelaran yang kali pertamanya dihelat di Indonesia ini dilaksanakan selama tiga hari dari mulai Jumat-Minggu (19-21/1/2024) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Idrisiyyah, Jalan Ciawi, Kampung Pagendingan, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. 

"Saat ini sedang dilaksanakan Kota Sufi 2.0. Yang pertama dilaksanakan di Negeri Sembilan, Malaysia pada Agustus 2023. Pada pertemuan Kota Sufi 1.0 di Negeri Sembilan Malaysia itu para ulama sufi berkumpul menghasilkan sebuah gagasan, menghasilkan sebuah resolusi," ucap Ketua Pelaksana Teknis Yudhi Ginanjar. 

Dikatakan Yudhi, gagasan dan resolusi itu tidak cukup dilakukan dengan sekali saja, melainkan harus dilakukan secara terus menerus, sehingga Kota Sufi 2.0 ini untuk menerapkan resolusi dan gagasan itu.

"Pimpinan Ponpes Idrisiyyah Syekh Akbar Muhammad Faturrahman yang ikut ke Malaysia diminta untuk jadi tuan rumah gelaran tahun ini," ujarnya.

Selain itu, lanjut Yudhi, pada kegiatan tersebut juga akan dihadiri oleh para mursyid troriqoh se-Nusantara. Yang mana, nantinya para guru mursyid tersebut akan hadir dan bertemu dalam sebuah kegiatan yang dikemas dengan nama Liqo Mahabbah.

"Ulama sufi se-Nusantara hadir, ada dari Aceh, Jawa, Makasar, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Italy. Menurut statistik dan sudah yang mendaftar pada kami itu jemaah Idrisiyah itu ada 3.000 orang datang, jemaah tarekat lain sudah terkonfirmasi pada kami dijumlah 1000 orang," ucapnya.

"Kegiatan yang ada di Kota Sufi 2.0, yang pertama dari tarekat, ulama sufi berkumpul dalam ruangan tertutup seperti ini mereka berbincang secara santai, ngopi, makan dan sebagainya. Namun pembicaraannya antar ulama tingkat tinggi, bagaimana strategi dawkah, bagaimana Islam kembali jaya, karena janji Allah SWT melalui Rasulullah SAW suatu saat nanti di akhir zaman Islam akan kembali bangkit," tambahnya.

Yudhi menyebut, para guru mursyid itu nantinya akan mengisi berbagai kegiatan pada Kota Sufi 2.0 se-Nusantara, salah satunya mengisi Majelis Ilmu di Masjid Al-Fattah yang ada di Kompleks Ponpes Idrisiyyah.

Yudhi menambahkan, pihaknya juga menghadirkan bazar UMKM selama gelaran itu berlangsung. "Setiap ba'da shalat ada majelis ilmu yang diisi oleh para tokoh ulama tersebut, majelis dan dzikir. Kami mengundang yang melihat tayangan ini untuk boleh datang, karena ini untuk umum," ungkapnya. 

Salah seorang peserta asal Italia, Hamid Distefano mengatakan, dirinya sangat senang berkesempatan bisa bersilaturahmi dengan para guru dan alim ulama sufi yang ada di Nusantara.

"Sangat bergembira karena bisa menghadiri acara ini, karena di sini juga lebih lisensif dengan berbagai tariqoh berkumpul di sini. Dan ini suatu hal yang positif untuk persaudaraan di antara negara," ucap Hamid.

Hamid menambahkan, di Eropa, perkembangan Islam Sufi memiliki tangtangan tersendiri, dan menjadi motivasi dirinya untuk bisa menyebarkan ajaran sufi di tengah masyarakat Eropa. 

"Bahwa tasawuf dan Islam itu sangat universal, jadi bisa diterima di belahan bumi manapun. Cuma dalam konteks Eropa, tasawuf dan Islam itu agak berbeda situasinya. Secara historis, Islam itu memang sudah ada di Eropa tapi memang karena situasi saat ini lebih berbeda. Namun tetap ada pergerakan muslim di sana," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network