JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id - Belakangan ini, media sosial ramai dengan poligami di Tasikmalaya, Jawa Barat, di mana seorang pria menikahi dua wanita sekaligus. Dalam video yang beredar luas, pernikahan dilangsungkan dengan kedua calon mempelai wanita tersebut.
Momen pernikahan ketiganya terabadikan dalam video yang kemudian menjadi viral di berbagai platform media sosial, salah satunya diunggah di akun Instagram @folknetizen. Meskipun prosesi pernikahan berlangsung dengan khidmat, perhatian banyak orang tertuju pada kedua calon pengantin wanita yang mengenakan busana adat Sunda dengan hijab yang mencuri perhatian.
Hingga saat ini, masih banyak netizen yang meragukan keabsahan dari pernikahan poligami ini, hal yang masih dianggap tabu di Indonesia.
1. Sempat Dikira Pernikahan Poligami Sungguhan
Sebelumnya, pernikahan itu sempat dianggap sebagai poligami karena kedua calon mempelai wanita dalam momen pernikahan tersebut diduga memiliki hubungan kekasih dengan calon pengantin pria dari Tasikmalaya.
Saat momen pernikahan berlangsung, ekspresi kedua calon pengantin wanita terlihat sangat bahagia. Bahkan, tidak terlihat beban atau kesedihan di wajah mereka, berbeda dengan harapan umum tentang perempuan yang dipoligami.
Dalam momen tersebut, keduanya berdiri di samping calon suami mereka masing-masing. Mereka kompak dalam menyampaikan sungkeman kepada calon suami secara bergantian setelah melaksanakan akad nikah pada hari yang sama.
2. Viral di Media Sosial
Video pernikahan antara satu calon pengantin pria dengan dua calon pengantin wanita menjadi viral di dunia maya dan menarik perhatian banyak netizen. Banyak yang merasa heran dengan momen pernikahan yang tidak lazim tersebut.
3. Dua Pengantin Perempuan Masih Berusia Belia
Dalam video pernikahan yang beredar, terlihat bahwa kedua calon pengantin wanita masih terlihat sangat muda dan menawan. Keduanya mengenakan baju adat Sunda dengan hijab yang melingkupi kepala mereka.
4.Ternyata hanya untuk Kebutuhan Praktik Sekolah
Ternyata, momen pernikahan yang videonya viral tersebut hanya simulasi untuk keperluan pembelajaran di salah satu sekolah di Tasikmalaya. Dengan kata lain, pernikahan yang disebut-sebut sebagai poligami sebenarnya tidak terjadi.
Ketiga siswa-siswi tersebut sedang menjalani praktikum untuk memahami tahapan persiapan pernikahan. Mereka adalah siswa-siswi dari sebuah sekolah kejuruan swasta di Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait