Ucu menambahkan, pihaknya juga akan lebih fokus kepada sekolah-sekolah yang ada di wilayah pinggiran terutama sekolah yang berbatasan dengan wilayah administrasi perkotaan.
Pasalnya, hal itu dikarenakan memang sekolah yang berada di pinggiran jarang dikunjungi oleh pejabat yang berwenang.
"Bisa jadi kita tidak paham jumlah siswanya berapa, jumlah gurunya berapa, seperti apa tingkat kesejahteraannya, seperti apa kondisi sekolahnya, itu harus kita one the spot, kita harus ketahui secara langsung dan itu bagian dari sebuah diagnosa serta kita akan cari treatment," jelasnya.
Disinggung soal maraknya geng motor yang anggotanya masih berstatus pelajar atau masih di bawah umur, Ucu menyebut, perlu sinegritas dan kolaborasi dengan semua pihak yang terkait dalam mengantisipasi keterlibatan pelajar masuk geng motor.
"Ini hal-hal yang menyangkut kolaborasi dengan berbagai elemen ya, saya akan melakukan komunikasi dengan pimpinan, sebab ini harus kerja sama dengan lintas dinas, kepolisian, KPAI, dan seterusnya. Jadi ini harus dilakukan secara bersama-sama atau sinergis," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait