TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Usia lanjut tak menyurutkan Nenek Ikun Atikah (70) untuk terus berkarya demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Meski tubuh mulai renta dan kedua tangannya sudah tak cekatan lagi, namun rumah produksi makanan ringan miliknya masih mampu bertahan. Bahkan omsetnya masih bisa mencapai jutaan rupiah per bulannya.
Di rumahnya di Kampung Ciodeng, Desa Purwarahayu, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Nenek Ikun menemuni usaha pembuatan makanan ringan khas Jabar, seperti rengginang, opak, kolontong, wajit dan keripik pisang.
"Usaha ini sudah Nenek tekuni sejak 30 tahun lalu. Dulu masih cekatan, sekarang sudah mulai loyo," ujar Nenek Atikah terkekeh, saat ditemui, Selasa (2/12/2023).
Namun begitu, usahanya masih terus berjalan karena anak dan cucunya yang kebetulan tak memiliki usaha, ikut membantunya.
Selain itu, semua jenis produk makanan ringan buatan Nenek Atikah sudah dikenal sehingga banyak pelanggan.
"Alhamdulillah untuk pasar mah tidak ada masalah. Sudah banyak pelanggan," ujarnnya, sambil menyebut omset saat ini mencapai Rp 6 juta setiap bulannya.
Nenek Atikah mengungkapkan, menekuni usaha makanan ringan selama 30 tahun banyak suka-dukanya. Terutama saat pandemi Covid-19 melanda.
"Usaha Nenek sempat hampir berhenti saat muncul penyakit Covid. Pembeli turun drastis, tapi tetap dilayani meski terkadang dapat capeknya saja," kenangnya.
Produk makanan ringan yang sudah dikemas, dipasarkan ke warung-warung serta sejak beberapa tahun bisa masuk toko oleh-oleh yang ada di Tasikmalaya.
"Ada juga yang beli langsung ke rumah. Biasanya untuk oleh-oleh atau kebutuhan sehari-hari," ujar Nenek Atikah.
Seorang ibu rumah tangga terlihat tengah memilih-milih produk makanan ringan. "Ini lagi beli kolontong, opak dan wajit untuk oleh-oleh," ujar ibu bernama Syifa Rahma Fauziah ini.
Syifa yang merupakan tetangga Nenek Atikah, mengaku sudah lama menjadi pelanggan.
"Makanannya enak-enak dan harganya terjangkau. Sekarang lagi memborong untuk oleh-oleh kerabat yang pulang kampung dan mau berangkat lagi ke tempat kerjanya di Bekasi," ujar Syifa.
Para tetangga, tambah Syifa, rata-rata sudah biasa beli makanan ringan buatan Nenek Atikah. Baik untuk oleh-oleh maupun kebutuhan sehari-hari.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait