Jaga Stabilitas Ekonomi, BI Tasikmalaya Gelar Diseminasi Ekonomi Bertajuk Bewara Priangan Timur 2023

Firman Suryaman
Jaga Stabilitas Ekonomi, BI Tasikmalaya Gelar Diseminasi Ekonomi Bertajuk Bewara Priangan Timur 2023. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Firman Suryaman

Gelaran BEWARA Priangan Timur 2023 juga sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia kepada pemerintah daerah dan stakeholders terkait dalam menjalankan perannya sebagai advisory pemerintah daerah.

Kepala KPw BI Tasikmalaya, Aswin Kosotali, mengungkapkan, di tengah berbagai tekanan eksternal, Priangan Timur patut bersyukur atas capaian perekonomian daerah yang kuat dan resisten sepanjang tahun 2023. 

"Stabilitas perekonomian yang tetap terjaga, sejalan dengan inflasi Kota Tasikmalaya sebagai sister city yang hingga November 2023 tercatat rendah dan terkendali, yaitu sebesar 3,11 persen (yoy) dan 2,57 persen (ytd), sesuai sasaran target inflasi sebesar 3±1 persen," kata Aswin.

Melihat kondisi inflasi seperti itu, lanjut Aswin, diperkirakan perekonomian di Priangan Timur akan tetap tumbuh positif di kisaran angka 4,80-5,20 persen (yoy).

"Kuatnya perekonomian Priangan Timur sepanjang tahun 2023 ini, ditopang oleh kinerja positif berbagai faktor. Antara lain terciptanya stabilitas harga berkat upaya pengendalian inflasi yang berlandaskan strategi 4K dan GNPIP," ujar Aswin.

Kemudian digitalisasi mulai dari sisi produksi, pemasaran hingga transaksi pembayaran. Optimisme investor terhadap potensi ekonomi Priangan Timur, dukungan fiskal daerah 

melalui berbagai kebijakan dan stimulus perekonomian, serta besarnya potensi sektor ekonomi yang berorientasi pada budaya dan sumber daya lokal.

"Pencapaian positif tersebut tentunya merupakan 

hasil kerja keras, sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders, khususnya pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, media massa dalam mewujudkan pergerakan positif roda perekonomian di Priangan Timur," papar Aswin. 

Namun diingatkan, memasuki tahun 2024, perekonomian Priangan Timur masih dihadapkan dengan berbagai tantangan global maupun domestik. Seperti perlambatan ekonomi dan tingginya inflasi global, perubahan iklim dan tekanan geopolitik, dan belum optimalnya hilirisasi sumber daya alam dan investasi di Priangan Timur.

"Sikap wait and see pelaku usaha dengan adanya pemilu, dan pemanfaatan alokasi penggunaan APBD untuk belanja produktif juga menjadi tantangan di tahun 2024," kata Aswin.

 

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network