Proyek Pembangunan Kantor BPS Kota Banjar Mangkrak, Kontraktor Kabur dan Tinggalkan Utang

Budiana Martin
Proyek Pembangunan Kantor BPS Kota Banjar Mangkrak, Kontraktor Kabur dan Tinggalkan Utang. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Proyek pembangunan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) di Kota Banjar, Jawa Barat mangkrak setelah kontraktor, CV Putra Tubagus Corp, kabur meninggalkan pekerjaan yang baru mencapai 30 persen.

Seorang supplier material, Eka Kustiawan, mengatakan, bahwa pekerjaan tersebut dilakukan oleh CV Putra Tubagus Corp dan kini proyek tersebut terbengkalai. 

Selain itu, kontraktor dikabarkan melarikan diri dan meninggalkan utang di sejumlah pihak.

"Sudah dua minggu mangkrak, penyedia jasanya kabur dan kami pun belum dibayar," ungkap Eka kepada iNewsTasikmalaya.id pada Senin (11/12/2023).

Pembangunan, yang berlokasi di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, dimulai pada 25 Agustus 2023 dengan kontrak hingga 22 Desember 2023. Anggaran pekerjaan berasal dari APBN dengan nilai lebih dari Rp 2,1 miliar.

"Saya selaku supplier material kecewa dengan perilaku kontraktor dari CV Putra Tubagus Corp, saya ingin menagih hak saya yang belum dibayar sebesar Rp 24 juta tapi dia kabur tidak punya itikad baik, nomor teleponnya tidak aktif," tambah Eka.

Kepala Tukang atau mandor pembangunan, Ipin Aripin, mengalami masalah serupa. Kontraktor tidak membayar upah kepada 35 pekerja, padahal pembangunan sudah mencapai 30 persen.

"Bangunan ini sudah mencapai 30 persen, tapi tidak ada kejelasan, upah pekerja saya pun sebanyak 35 orang tidak dibayar, totalnya sekitar Rp. 35 jutaan," ungkap Ipin.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan kantor BPS Kota Banjar, Dadang Hermawan, menyampaikan, pihaknya sudah memberikan dua kali teguran resmi kepada CV Putra Tubagus Corp. 

Namun, kontraktor mengaku terkendala finansial karena baru mencairkan 23 persen dari nilai kontrak.

"Pembangunan sudah mencapai 30 persen tapi saat ini pekerjaan tidak ada. Saat dikonfirmasi penyedia jasa, mereka terkendala finansial karena baru mencairkan 23 persen dari nilai kontrak," jelas Dadang.

 

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network