TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Sore itu, Marikin (47) tengah mencari rongsokan di semak belukar di Kampung Puteran Kaler, Desa Puretan, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (29/11/2023).
Saat mencari-cari rongsokan, ia dikejutkan dengan benda mirip boneka. "Pertama kali saya lihat seperti ada boneka tergeletak. Letaknya agak jauh tapi kelihatan," kata Marikin, saat ditemui di lokasi, Rabu (29/11/2023)malam.
Marikin sempat mendekat. Namun betapa terkejutnya ia, benda yang dikira boneka itu terdapat bercak darah di bagian kepala.
Ia pun bergegas menuju perkampungan untuk memberitahukan temuannya.
"Saat melihat ada darah, saya langsung terkejut dan syok. Sebelumnya dikira boneka karena kondisinya bersih. Kemudian kembali ke kampung untuk memberitahu warga," kata Marikin.
Menurut Marikin, lokasi ditemukannya jasad Wiwin Wintarsih (19) berada di semak belukar sebuah kebun, sekitar 50 meter dari jalan desa.
"Dari jalan desa ke lokasi ada jalan setapak. Jauhnya mungkin sekitar 50 meter dari jalan desa," ujar Marikin.
Saat itu, ia tak berani mendekat karena keburu takut.
Setiba di perkampungan, Marikin langsung memberitahu warga. Temuan itu kemudian dilaporkan warga ke polisi.
Jajaran Polsek Pagerageung beserta Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang tiba di lokasi langsung melakukan idenitifkasi lokasi.
Jasad perempuan muda yang semula tak diketahui identitasnya itu belakangan diketahui bernama Wiwin Wintarsih, warga Dusun Tenjolaya, Kelurahan Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.
Tim Inafis melanjutkan identifikasi, menemukan adanya luka-luka seperti terkena benda tumpul di bagian kepala dan leher serta ada bercak darah.
Jasad Wiwin segera dibawa ke RSU dr Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk penanganan selanjutnya. Rencananya, pihak Satreskrim akan melakukan autopsi terhadap jasad korban.
"Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban akan dilakukan autopsi," ungkap Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Fetrizal, Kamis (30/11/2023).
Pihaknya pun menemukan balok kayu di lokasi kejadian dan kini disimpan untuk menjaga kemungkinan nantinya menjadi barang bukti.
Editor : Asep Juhariyono