Pedagang Tahu Tempe di Tasikmalaya Rasakan Dampak Kenaikan Harga Kedelai: Daya Beli Turun

Kristian
Pedagang Tahu Tempe di Tasikmalaya Rasakan Dampak Kenaikan Harga Kedelai: Daya Beli Turun. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Para pedagang tahu dan tempe di Pasar Induk Cikurubuk Tasikmalaya merasakan lesunya daya beli, yang dipicu oleh kenaikan harga kacang kedelai yang saat ini terasa tidak masuk akal.

Harga kedelai, yang sebelumnya sekitar Rp10.200 per kilogram, kini melambung menjadi Rp12.700 per kilogram. Meskipun harga bahan baku untuk produsen tahu dan tempe mengalami kenaikan, para pedagang di Pasar Induk Cikurubuk Tasikmalaya memilih untuk tidak menaikkan harga jual produk mereka.

Walaupun harga jual tidak mengalami kenaikan yang signifikan, masih banyak konsumen yang membatalkan pembelian tahu dan tempe dengan alasan ukuran produk semakin kecil.

Pedagang tahu dan tempe di Pasar Cikurubuk, Arman Maulana (26), mengatakan,biasanya ukuran tahu yang dijual seharga Rp4.000 kini dinaikkan menjadi Rp5.000 per bungkus.

"Kadang ada yang dioper harganya, dari yang biasanya Rp4.000 jadi Rp5.000," ujar Arman.

Terkait harga tempe, Arman menyampaikan, sekarang dijual dengan kisaran harga Rp1.000 hingga Rp15.000 per buah. Tempe mengikuti jejak tahu dengan ukuran yang diperkecil, sesuai dengan ukuran dari produsen.

"Ukuran tempe sama dengan tahu, jadi ukurannya diperkecil saja. Mulai dari yang terkecil seharga Rp1.000 hingga yang berukuran besar Rp15.000," lanjut Arman.

Ia menuturkan, bahwa pengecilan ukuran tahu dan tempe berdampak pada daya beli masyarakat. Para pedagang mengakui bahwa banyak pembeli yang mengeluh dan keberatan, bahkan ada yang membatalkan pembelian karena nantinya akan dijual kembali sebagai makanan olahan.

"Banyak yang mengeluh tentang ukurannya yang semakin kecil. Meskipun harganya tidak terlalu mahal, tetapi tetap saja banyak konsumen yang membatalkan pembelian karena melihat ukuran yang kecil seperti ini," ungkapnya.

Arman berharap agar harga kacang kedelai bisa kembali stabil, sehingga ukuran tahu dan tempe di pasaran dapat kembali normal.

"Harapannya, harga kacang kedelai bisa kembali normal, agar konsumen puas dan pedagang juga senang," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network