TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sembilan kecamatan di Kota Tasikmalaya krisis air bersih dampak musim kemarau.
Dari 10 kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya, hanya satu kecamatan yang masih terbilang belum terkena dampak kekeringan, yakni Kecamatan Cihideung.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, fenomena pemanasann suhu muka laut (SML) atau El Nino telah memberikan dampak pada berkurangnya intensitas hujan di Indonesia, termasuk di Kota Tasikmalaya.
Menurutnya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, hingga saat ini ada 9 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Akibatnya, warga di 9 kecamatan tersebut kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ke 9 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kawalu, Mangkubumi, Tamansari, Bungursari, Cibeureum, Purbaratu, Cipedes, Indihiang, dan Tawang.
“Dari 10 kecamatan, sudah 9 kecamatan yang terdampak kekeringan. Hanya satu kelurahan yang masih belum, yaitu Kecamatan Cihideung,” ujar Cheka saat memberikan bantuan air bersih di Kecamatan Kawalu, Kamis (19/10/2023).
Cheka menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah menetapkan siaga darurat. Pihaknya pun telah membentuk Tasik El Nino Center (TEN) yang berkantor di BPBD Kota Tasikmalaya dengan call center 08112101113.
“Masyarakat bisa menyampaikan kebutuhan pendistrian busian air bersih melalui call center Tasik El Nino Center. Sampai saat ini, BPBD telah mendistribusikan air bersih sebanyak 2 juta 52 liter untuk masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkapnya.
Langkah lain yang dilakukan oleh Pemkot Tasikmalaya, lanjut Cheka, adalah berkoordinasi dengan instansi lain untuk pembuatan sumur bor.
Terkait dengan pembuatan sumur artesis, Cheka menyebut bahwa pembuatan artesis cukup mahal, sehingga untuk saat ini baru sekadar pembuatan sumur bor.
"Kalau artesis mahal ya, untuk sekarang sumur bor saja dulu. Mudah-mudahan itu bisa terealisasi dibeberapa titik,” jelasnya.
Cheka berpesan agar masyarakat lebih bijak dalam penggunaan air bersih saat ini, karena situasi dan keadaan musim kemarau.
“Mudah-mudahan musim kemarau ini tidak berkepanjangan sehingga masyarakat bisa mendapatkan air bersih dengan mudah,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait