Kronologi Simulasi Kerusuhan di Terminal Indihiang Kota Tasikmalaya Dalam Pengamanan Pemilu 2024

Firman Suryaman
Kronologi Kerusuhan di Terminal Indihiang Kota Tasikmalaya Dalam Rangka Pengamanan Pemilu 2024. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kerusuhan terjadi di Terminal Tipe A dan Alun-Alun Indihiang Kota Tasikmalaya, Jumat (6/10/2023), menyusul bentrok antar pendukung capres 2024.

Massa dari kedua kubu terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian yang berupaya mengamankan situasi. 

Massa yang tak terkendali juga melakukan aksi penjarahan dan pembakaran sejumlah fasilitas perdagangan.

Situasi tambah mencekam setelah aparat mulai bertindak represif karena massa yang terus berbuat anarkis.

Aparat menembakkan air dari dua truk water canon untuk menghalau massa. Tembakan dengan gas air mata dan peluru karet pun terpaksa dilakukan oleh aparat. 

Setelah aparat bertindak represif, barulah massa mulai tercerai-berai dan akhirnya membubarkan diri. 

Massa yang tak puas ternyata merangsek ke kawasan pertokoan di Indihiang. Mereka melakukan aksi penjarahan, bahkan pembakaran.

Aparat gabungan segera menuju lokasi dan langsung melakukan pengamanan dan menghalau massa. Situasi pun akhirnya bisa dikuasai.

Dalam dua peristiwa itu, aparat menangkap dua pria yang diduga sebagai provokator. Dua pria itu dibekuk Tim Maung Galunggung.

Tim BPBD dan Damkar yang tiba di lokasi pembakaran segera melakukan upaya pemadamam sejumlah fasilitas perdagangan yang sempat dibakar massa.

Itulah rangkaian kejadian huru-hara yang diciptakan dalam kegiatan simulasi pengamanan Pemilu 2024 yang digelar di area parkir luas di Terminal Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jumat (6/10/2023).

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, simulai melibatkan dua pertiga personel Polres Tasikmalaya Kota, ditambah unsur TNI, Satpol PP, BPBD dan Damkar, serta Dishub Kota Tasikmalaya.

"Simulasi untuk melihat sejauh mana kesiapan seluruh personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan Pemilu 2024 nanti," ujar Zainal.

Secara umum, tambah kapolres, seluruh personel sudah siap melaksanakan tugas. Untuk hal-hal yang masih dianggap kurang, akan dilakukan perbaikan.

Kerusuhan terjadi bermula dari kampanye salah satu capres di area parkir Terminal Indihiang. Lalu muncul massa simpatisan dari capres lain ke lokasi yang sama.

Melihat ada potensi bentrok, aparat kepolisian dari Tim Dalmas Awal Polres Tasikmalaya Kota dikerahkan. Massa dari satu capres membubarkan diri. Sedangkan massa dari capres lain malah melakukan aksi perlawanan, hingga terjadi bentrok dengan aparat kepolisian.

Massa ternyata makin banyak dan lebih anarkis. Tim Dalmas Lanjutan kemudian dikerahkan, namun tetap tak membuat massa bubar, walau truk water canon mulai menembakkan air ke arah massa.

Detasemen Brimob Batalyon D Pelopor Polda Jabar kemudian dikerahkan, termasuk pasukan bersenjata peluru karet menggunakan sepeda motor trail. Barulah massa berhasil dihalau dan membubarkan diri.

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network