Rina Marlina Atlet Para Bulutangkis Nomor 1 Dunia Asal Tasikmalaya, Ini Kisah Hidupnya

Firman Suryaman
Rina Marlina atlet para bulutangkis nomor 1 dunia asal Tasikmalaya. Foto: Kolase

Kecintaannya terhadap bulutangkis tak bikin Rina patah arang karena tak memiliki raket. Ia menggunakan piring seng untuk berlatih. Sementara kok merupakan bekas pakai yang diambilnya dari GOR.

"Latihannya cukup dengan memantul-mantulkan raket ke tembok. Kemudian diganti dengan tutup cat kemasan 5 kg terbuat dari plastik agar tak berisik," kenang Aminah.

Lulus SD, Rina tak bisa meneruskan sekolah karena terkait masalah biaya. Ia pun rela menjadi asisten rumah tangga (ART) demi membantu ibunya.

Beranjak dewasa, ia nekat menjalani profesi sebagai supir ojek untuk menopang hidup keluarga. "Kegiatan hobi bulutangkis pun sempat terhenti beberapa tahun," kata Aminah.

Rin mulai aktif lagi setelah memiliki raket sendiri dan suka bergabung dengan ibu-ibu menggelar pertandingan bulutangkis dari kampung ke kampung.

Karir bulutangkis Rina mulai bersinar, saat awal tahun 2018, ia mengikuti sebuah turnamen tingkat provinsi di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Seusai turnamen, Ketua NPC Jabar saat itu tertarik dengan kemampuan bulu tangkis Rina dan menawarinya untuk bergabung menjadi atlet profesional.

Hanya dalam waktu 2 bulan setelah bergabung dengan NPC Jabar, Rina berhasil menyabet medali emas saat tampil di Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) di Bogor, Jawa Barat.

Tak hanya itu, Rina juga mendapatkan panggilan untuk mengikuti pelatnas Asian Para Games (AiPG) di China pada tahun 2018. Di sana, ia berhasil meraih medali perak dan perunggu dalam nomor single SH 6.

Karir Rina terus moncer dengan menyumbangkan medali emas dalam berbagai kompetisi.

Salah satunya saat tampil di ajang ASEAN Para Games (APG) di Solo pada tahun 2022, di mana ia berhasil meraih dua medali emas. Hingga pada tahun 2023, Rina pun dinobatkan sebagai atlet para bulutangkis peringkat satu dunia.

Ada kisah menyentuh saat Rina mengikuti turnamen di Solo. Rina cerita kepada Aminah, saat mengikuti turnamen di Solo ia melihat seorang tukang becak tengah duduk di becaknya sendirian.

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network