Kota Tasikmalaya Siaga Darurat Kekeringan, Ini yang Dilakukan Pemkot

Kristian
Kota Tasikmalaya Siaga Darurat Kekeringan, Ini yang Dilakukan Pemkot. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya tetapkan status siaga darurat bencana kekeringan.

Penetapan status siaga darurat kekeringan tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kota Tasikmalaya dengan TNI-Polri dan stakeholder lainnya di Aula Pemkot Tasikmalaya, Senin (4/9/2023) siang. 

"Rapat kita hari ini dengan seluruh stakeholder membuat kesepakatan dan kesepahaman berbasiskan indikator berbagai institusi dan OPD, bahwa Kota Tasik dalam kondisi siaga darurat kekeringan,"ucap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar. 

Dikatakan Ucu, langkah yang akan dilakukan dalam menghadapi musim kemarau adalah dengan memfokuskan dan berkolabarosi dengan semua elemen dalam rangka sinegritas pentahelik. 

"Bencana kekeringan ini harus disikapi dengan memberikan bantuan air bersih ke seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dan BPBD ditunjuk sebagai Tasik El-Nino Center oleh pak Pj, dalam rangka menyatukan data, sehingga tidak ada data di luar BPBD untuk menghindari duplikasi pengiriman air bersih," kata Ucu. 

Ia menyampaikan, ketersediaan air bersih dibeberapa titik di Kota Tasikmalaya sudah sulit didapatkan. Namun, dibeberapa tempat masih bisa dikolaborasikan untuk menyuplai ke daerah terdampak kekeringan.

"Beberapa perusahaan yang memiliki tandon air sudah kita himbau untuk turut serta membantu dan menjadi sumber pendistribusian air ke masyarakat," tuturnya. 

Ucu menambahkan, sejauh jni ketersediaan air bersih di sebagian daerah di Kota Tasikmalaya masih aman. "Masih aman sementara ini, dan kalau sudah menipis ketersediaan air di Kota Tasikmalaya, maka kami akan melakukan langkah lebih lanjut, yaitu membuat MoU dengan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, seperti bencana kekeringan tahun 2019 yang terjadi selama 7 bulan," tambahnya.

Ia menyebut, ada 23 titik di Kota Tasikmalaya yang saat ini terdampak kekeringan. Ke 23 titik tersebut berada di enam kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya, di antaranya, Kecamatan Purbaratu, Tamansari, Cibeureum, Kawalu, Tawang, dan Cipedes, dengan 2.432 Kepala Keluarga (KK) serta 4.948 jiwa. 

"Kendalanya timing (waktu) saja, ketika masyarakat membutuhkan atau butuh dilayani di jam-jam siang hari, karena banyaknya lokasi yang harus kita layani terpaksa kita harus melayani di malam hari," pungkasnya. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai strategi untuk menangani dampak kekeringan, baik strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 

Untuk jangka pendek, pihaknya telah membentuk Tim Tasik El Nino Center yang dikomandoi oleh Kalak BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar. 

Tim Tasik El Nino ini sementara bersekertariat di Pusdalops BPBD Kota Tasikmalaya sedangkan untuk anggotanya akan diisi ileh para OPD dan stakholder lainnya. 

Tim Tasik El Nino ini nantinya harus mengidentifikasi titik-titik tujuan pendistribusian air bersih, serta sumber-sumber airnya.

"Mekenismenya yang pertama kita strategi terpendek akan mengirimkan air bersih kepada titik-titik yang terparah. Mekanismenya masyarakat bisa mengajukan. jadi pengirimannya ketika BPBD call, maka optimisi sumber airnya dari mana terus kemudian mobilnya dari mana terus dikirimnya kemana," kata Cheka. 

Lanjut Cheka, pada strategi jangka menengah, ia akan mencari sumber air di wilayah terdekat untuk menambahkan pasokan suplai air. Bertujuan untuk mengurangi titik-titik wilayah yang terdampak kekeringan.

"Kalau sudah ada sumber air dan kemudian kita buat pompa dan bisa mengumpulkan masyarakat, berarti kan bisa mengurangi titik-titik yang akan disuplai air,"ucapnya. 

Cheka menambahkan, dalam jangka panjangnya sendiri hal itu sudah disampaikan pada rakor tersebut, hanya saja belum dibahas detail. Karenanya jangka panjang ini harus memastikan ada deposit air yang cukup besar.

"Yang pasti dengan penanaman, penghijauan, dan titik-titik tertentu, termasuk juga kita membebaskan gunung, bukit-bukit yang kemudian jadi sumber-sumber air," pungkasnya.

 

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network