Kisah Tragis Mayor SL Tobing, Sukses Lawan Agresi Militer Belanda Malah Gugur di Tangan Pemberontak

Firman Suryaman
Salah satu sudut Jalan SL Tobing, Kota Tasikmalaya, yang kini jadi kawasan multi fungsi, perdagangan, industri dan perkantoran. Foto : iNewsTasikmalaya.id/Kristian

Pada akhir 1950, bekas bawahan SL Tobing, Kapten Imam Suripto dan Letnan Loekito Santoso serta lainnya melakukan pencarian.

Setelah melalui upaya pencarian cukup panjang, akhirnya ditemukan orang yang mengetahui keberadaan dan nasib SL Tobing beserta dua anak buahnya.

Imam dan Lukito lemas setelah mendengar penuturan orang itu. Diantara puluhan warga Kampung Cigalugur yang dibantai dan telah dikuburkan, memang terdapat tiga tentara.

Mereka dibantu warga melakukan penggalian kembali dan akhirnya didapati tiga jasad berseragam tentara tanpa kepala.

Lukito dan Suripto memastikan bahwa ketiga jenazah itu adalah SL Tobing, Iskandar dan Ujang.

Ketiga jenazah pejuang itu akhirnya dibawa dan kemudian dimakamkan secara layak di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.

Kisah lain menyebutkan, sebelum terjadi tragedi pembantaian di Kampung Cigalugur, pasukan Batalyon 33 Pelopor yang beristirahat di situ sempat berkomunikasi dengan gerombolan.

Mereka meminta agar SL Tobing dan pasukannya bergabung dalam pasukan DI/TII. Namun permintaan itu ditolak dan bahkan tentara balik mengajak gerombolan bergabung bersama tentara.

Disebutkan pula, SL Tobing adalah sosok pria tinggi berwajah tampan dan memiliki seorang istri cantik bernama Poppy.

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network