Kembalikan Keceriaan Anak, KPAD Kota Tasikmalaya Gelar Berbagai Lomba di Peringatan HAN 2023

Kristian
Kembalikan Keceriaan Anak, KPAD Kota Tasikmalaya Gelar Berbagai Lomba di Peringatan HAN 2023. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmaya menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 dengan berbagai perlombaan, Sabtu (22/7/2023).

Kegiatan HAN 2023 tersebut digelar di Mayasari Plaza Tasikmalaya yang akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 21-22-23 Juli 2023.

Ketua pelaksana kegiatan HAN 2023, Lovina Maulidya mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema 'Miyara Kaharsa' yang artinya memilihara kebahagian.

Sehingga, dengan adanya perlombaan yang diikuti oleh berbagai tingkatan sekolah yang ada di Kota Tasikmalaya ini bisa menghadirkan keceriaan bagi anak-anak.

"Artinya itu memilihara kebahagian, yang mana itu merupakan kegiatan momentum yang tepat untuk peringatan hari anak dan mengembalikan kecerian anak," ucap Lovina. 

Dikatakan dia, pada hari pertama, pihaknya sudah melakukan gelar tebar buku dan pengenalan permainan tradisional di daerah Cibaregbeg,

"Hari pertama, kami di sana memberikan sekitar 100 buku. Karena, kami melihat lingkungan di sana itu membutuhkan buku, karena sudah terdampak banjir," kata dia. 

"Lalu hari ini, hari kedua ada sekitar ada 60 peserta lomba yakni lomba mewarnai, baca puisi, lomba pidato, dan melukis payung geulis. Para peserta ini diambil dari setiap tingkatan, seperti TK, SD, SMP dan dan SMK," tuturnya. 

Lovina menyebut, pada hari puncak kegiatan HAN 2023 yang akan dilkasanakan pada Minggu (23/7/2023) pihak panitia akan melangsungkan acara seremonial dengan menghadirkan para lembaga pendidikan serta para komunitas pencinta anak.

"Untuk hari ketiganya kami adakan secara seremonial hari puncak peringatan HAN 2023 tingkat Kota Tasikmalaya. Kami mengundang seluruh stakeholder dan seluruh komunitas pencinta anak. Kami juga nantinya menampilkan kreativitas dari anak-anak disabilitas, anak-anak jalanan, kemudian komunitas jalanan musisi Tasikmalaya," pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua KPAD Kota Tasikmalaya Rina Marlina menuturkan, pihaknya sengaja memberikan ruang kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam peringatan HAN 2023. 

"Yang artinya di HAN ini mereka ingin ada kegiatan yang mengajak semua unsur masyarakat, baik dari lembaga pendidikan kemudian pesantren juga, orang tua umumnya dan semua pihak. Di dunia usaha juga kami ajak bersama-sama bagaimana caranya di Kota Tasikmalaya pelindungan anak dan pemenuhhan hak-hak anak itu bisa diwujudkan, itu intinya," kata Rina. 

Ia menyebut, kegiatan tersebut sebagai upaya dari KPAD Kota Tasikmalaya dalam menjadikan Kota Tasikmalaya menjadi kota yang mempunyai generasi yang berkualitas. Pasalnya, nasib Kota Tasikmalaya itu tergantung pada potensi yang harus terus diasah dari anak-anak yang sekarang.

"Bukan hanya berpartisipasi saja tapi lebih betul-betul berupaya untuk melakukan perlindungan anak dan pemenuhan hak anak anak dalam hal ini supaya Kota Tasikmalaya menjadi kota yang mempunyai generasi yang berkualitas," tegas dia. 

Disinggung mengenai banyaknya pemberitaan terkait dengan adanya bullying terhadap anak, Rina menyebut, pada momentum HAN 2023, pihaknya sudah melakukan gerakan dan memberikan penguatan terhadap sekolah-sekolah yang ada di Kota Tasikmalaya terkait stop bullying

"Hal tersebut sudah kita lakukan ada upaya-upaya gerakan ke sekolah-sekolah, kemarin kita mengisi di MPLS dan penguatan guru juga di SMA 1. Bagaimana caranya memberikan informasi terkait soal cara penanganan dan penanggulangan bullying. Besok kita bicara-bicara soal bagaimana pencegahan dan penanggulangan terkait dengan tindak kekerasan yang ada di satuan pendidikan," bebernya. 

Tambah dia, mengenai anak disabilitas yang selama ini kurangnya akses terhadap pelayanan pendidikan, pihaknya akan mendorong lembaga-lembaga pendidikan yang reguler tersebut agar bisa menerima anak disabilitas tersebut.

"Kemudian soal anak disabilitas, bagaimana supaya anak disabiltas juga yang selama ini kurang aksesnya terhadap pelayanan pendidikan, walaupun sudah ada SLB tapi sekolahnya kan juga. Jadi kita dorong, bagaimana lembaga-lembaga pendidikan yang reguler itu bisa menerima anak disabilitas," paparnya.

Rina memastikan, kegiatan tersebut akan terus digalakan dengan sejumlah komunitas pencinta anak dan para stakeholder lainnya. 

"Pasti ini akan berlanjut, ini kan banyak anak-anak yang tergabung yah, dari unsul pelajar ada mahasiswa juga," pungkasnya. 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network