Menurutnya, kandungan dari tanaman pakcoy dan seledri ini juga cukup baik, karena memilik kandungan yang memang bisa mengendalikan angka hipertensi yang ada ditubuh manusia.
"Gebyar Aksi ini yang terkait dengan bagaimana kita memanfaatkan sayur mayur. Contohnya di sini adalah pakcoy dan seledri ini untuk bisa menyelesaikan permasalahan-permasalah hipertensi," jelas dia.
Kepala Puskesmas Cibeureum, Drg. Titin Hajari, mengapresiasi program kesehatan yang dilakukan oleh para mahasiswa Unsil tersebut. Menurutnya, masalah hipertensi merupakan masalah yang cukup banyak angka kejadiannya di wilayah Cibereum.
"Jadi dengan adanya gerakan inovasi dari mahasiswa ini mudah-mudahan angka hipertensi di wilayah puskesmas bisa menurun," kata Titin.
Ia berharap, program yang sudah dibuat ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tapi tetap berkelanjutan agar manfaatnya tidak hanya dirasakan sesaat saja.
"Masyarakat juga selain dengan menanam tanaman anti hipertensi, juga rajin untuk memeriksakan dan kontrol masalah kesehatannya," pungkasnya
Mahasiswa Unsil dari kelompok Askara juga secara simbolis menyerahkan sertifkat serta memberikan benih tanaman pakcoy dan seledri kepada masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT).
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait