4 PO Bus asal Tasikmalaya, Nomor 3 Terkaya di Indonesia Miliki 2.500 Armada Beraset Triliun Rupiah

Muhamad Fadli Ramadan/Eni Pepin Lusiani
PO Bus asal Tasikmalaya. Foto: Instagram

JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id – Tasikmalaya memiliki banyak pesantren yang tersebar di seluruh wilayahnya, sehingga kota ini dijuluki sebagai Kota Santri. Hal tersebut menjadi peluang untuk membuka jasa transportasi darat.

Dengan tarif yang relatif sangat terjangkau, bus masih menjadi moda transportasi massal yang banyak diandalkan masyarakat. Itulah yang membuat PO bus di Tasikmalaya bisa tetap bertahan di tengah persaingan ketat.

Penasaran, PO bus apa saja yang berasal dari Tasikmalaya dan hingga saat ini masih bertahan? Berikut ulasannya, dirangkum iNews.id dari berbagai sumber.

PO Bus asal Tasikmalaya

1. PO Budiman

 

PO Budiman yang berbasis di Kota Tasikmalaya didirikan oleh Saleh Budiman. Dia merintis usahanya dari jasa penyewaan truk. Kemudian, pada 1992, dia mengubah usahanya menjadi usaha angkutan bus dengan nama PO Budiman.

Bermodalkan 4 unit bus pertama, PO Budiman hanya melayani perjalanan dari daerah Tasikmalaya dan juga Ciamis. Kini, Budiman memiliki layanan yang cukup beragam, seperti penyewaan bus pariwisata, AKDP, dan AKAP.

PO Budiman melayani berbagai tujuan, seperti menuju Jabodetabek, Wonosobo, Cirebon, Semarang dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa, seperti di Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jogjakarta hingga ke Jawa Timur.

Budiman salah satu perusahaan otobus dengan jumlah armada yang cukup banyak di Indonesia, yaitu lebih dari 900 unit armada. Ini yang membuat mereka menjadi salah satu PO dengan unit bus terbanyak di Jawa Barat.

PO Budiman kini dipimpin oleh Dede Sudrajat yang merupakan salah satu orang terkaya di Tasikmalaya dengan kekayaan sebesar Rp15 miliar berdasarkan data LHKPN tahun 2016. Dede Sudrajat juga berduet dengan Budi Budiman, dan menjabat sebagai Wakil Walikota Tasikmalaya periode 2017-2020.

2. PO Doa Ibu

 

PO Doa Ibu merupakan bagian dari Mayasari Group. Perusahaan otobus ini didirikan untuk melebarkan sayap di wilayah Jawa Barat. Bus yang dibalut dengan cat biru dan livery garis-garis berwarna kuning itu dipimpin oleh Budi Budiman.

Budi Budiman mengawali karier sebagai guru di SMA Negeri 1 Tasikmalaya pada 1989 sampai 1995. Selain sebagai guru, Budi Budiman juga dikenal sebagai pengusaha angkutan kota (angkot) sejak 1990.

Pada 1993, Budi Budiman ditunjuk sebagai direktur sebuah dealer mobil bernama Cakra Motor dibawah naungan PT Cakra Putra Parahyangan. Semenjak Budi meninggalkan karier di bidang pendidikan dan memilih konsen di bidang angkutan umum, usahanya terus meroket.

Terjun ke dunia politik, Budi Budiman terpilih menjadi Wali Kota Tasikmalaya periode 2012-2017 dan 2017-2020. Budi digadang-gadang memiliki harta kekayaan hingga Rp24 miliar.

3. Mayasari Bakti

 

Mendengar nama Mayasari Bakti, yang pertama terlintas adalah angkutan bus perkotaan di Jakarta dengan ciri khas warna hijau. Tapi, siapa sangka Mayasari menaungi beberapa perusahaan, sebut saja Primajasa yang menjadi favorit warga Jawa Barat.

Mayasari Bakti didirikan oleh H Engkud Mahpud pada 1964, dengan nama awal PT Bakti yang melayani perjalanan dengan rute Tasikmalaya-Cirebon, Tasikmalaya-Bandung. Tapi, seiring berjalannya waktu, perusahaan semakin berkembang dan dikenal banyak orang.

Ketika DKI Jakarta dipimpin oleh Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Mayasari Bakti. Hingga akhirnya mereka mulai melebarkan sayap dan menerjunkan unit bus perkotaan atau Patas. Mayasari juga bekerja sama dengan TransJakarta untuk menyediakan bus yang disebar di beberapa trayek. Jelas. Hal ini membuat Mayasari Group memiliki banyak armada bus untuk mengakomodir semua rute yang mereka ambil.

Untuk angkutan Transjabodetabek dan Patas Reguler, mereka menggunakan sasis dari Hino. Sementara untuk TransJakarta, Mayasari memilih sasis premium, seperti Mercedes-Benz, Scania, hingga Volvo demi memberikan kenyamanan.

Hingga saat ini, Mayasari Group dengan anak usahanya diperkirakan memiliki armada bus lebih dari 2.500 unit yang sebagian besar beroperasi di Pulau Jawa. Jika dikalkulasi aset perusahaan bisa mencapai triliunan rupiah.

4. PO Primajasa

 

PO Primajasa didirikan pada 1991 dengan memulai operasinya sebagai bus wisata. Perusahaan otobus ini berkantor pusat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pada awal berdiri, PO Primajasa hanya menggunakan 25 bus yang menawarkan rute Bogor-Tangerang PP (pulang-pergi) via Jakarta. Primajasa memperluas layanannya dengan memperkenalkan rute AKAP pada 2001.

PO bus yang jadi andalan masyarakat Jawa Barat ini membuat berbagai terobosan di bidang transportasi darat. Diperkenalkan juga titik penjemputan baru selain dari terminal, seperti bandara, pelabuhan, pusat perbelanjaan, dan kompleks perumahan.

Amir Mahpud merupakan seseorang yang bertanggung jawab di balik operasional bus yang bernaung di bawah PT Primajasa Perdanaraya Utama. Kini, PO Primajasa dikabarkan memiliki 1.000 unit bus dengan perjalanan Jakarta-Bandung dan sekitarnya.

Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul " Deretan PO Bus asal Tasikmalaya, Paling Kaya di Indonesia Punya 2.500 Armada Beraset Triliun Rupiah "

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network