TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Dinding Ari Gunung Galunggung longsor, Minggu dini hari (12/3/2023) sekira pukul 01.00 WIB. Material longsor yang jatuh ke danau kawah Gunung Galunggung diperkirakan mencapai luas sekitar 7 hektar.
Longsornya Dinding Ari Gunung Galungung ternyata bukan kali ini saja terjadi. Namun, longsor mulai terjadi sejak 2017 lalu.
“Longsoran pertama itu tahun 2017 tetapi sampai sekarang masih tetap ada material yang berjatuhan,” kata Cluster Manager Priangan PT Palawi Wana Wisata Gunung Galunggung, Sumarsono, Minggu (12/3/2023).
Menurutnya, luas keseluruhan kawah Gunung Galunggung mencapai sekitar 58,50 hektar. Sementara itu, material longsor diperkiarakan luasnya lebih kurang 7 hektar.
Kendati demikian, lanjut Sumarsono, material longsor jauh dari area aktivitas para pengunjung.
“Area pengunjung dengan lokasi longsor itu jaraknya 1,2 km sampai 1,5 km. Jadi masih aman,” ujarnya.
Sumarsono memastikan bahwa sejak longsor pertama pada 2017 lalu, pihaknya sudah tidak memperbolehkan ada aktivitas pengunjung di bawah atau di kawah Galunggung.
Pihaknya pun telah memasang rambu-rambu rawan longsor dan larangan untuk turun ke kawah bagi para pengunjung.
“Pengunjung memang dilarang untuk turun ke kaldera atau kawah. Kita sudah pasang rambu larangan dan petugas di lapangan juga selalu mengingatkan penjunjung agar tidak turun,” ucapnya.
Ia menjelaskan, adanya kejadian longsor ini tidak begitu berpengaruh terhadap jumlah kunjungan. Ia pun memastikan Kawah Gunung Galunggung masih aman untuk dikunjungi wisatawan.
“Untuk kekhawatiran pengunjung mungkin ada karena kalau cuaca lagi terang memang kelihatan bekas longsoran. Tapi untuk jarang jangkauan ke area pengunjung itu jauh, sehingga dipastikan wisata ke Kawah Gunung Galunggung masih aman untuk dikunjungi,” pungkas Sumarsono.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait